Penanganan Covid
Solidaritas Kemanusiaan, Gmit Maranatha Oebufu Kunjung dan Berdoa Bagi Pasien Isoman Covid-19
tapi hari ini hanya dilakukan pelayanan kepada 13 kk, karena 4 kk tersebut mengundurkan waktu sesuai dengan kondisi.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Solidaritas Kemanusiaan, Gmit Maranatha Oebufu Kunjung dan Berdoa Bagi Pasien Isoman Covid-19
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Gereja Gmit Maranatha Oebufu berbagi dibawah nauangan badan diakonat JMO dengan team kerja gereja siaga bencana, melakukan pelayanan kemanusiaan dengan mengunjungi, berdoa sekaligus memberikan bahan makanan serta penyemprotan disinfektan bagi pasien isolasi mandiri (Isoman) Covid-19.
Kegiatan solidaritas kemanusiaan yang dilakukan oleh tim kerja Gereja siaga bencana Gmit Maranatha, diketahui akan memberikan pelayanan kepada 17 kk terpapar Covid-19 yang saat ini melakukan isolasi mandiri di rumah-rumah.
Sebelum memulai kegiatan solidaritas kemanusiaan ini, tim kerja gereja siaga bencana Gmit maranatha mengawalinya dengan doa yang dipimpin langsung oleh pdt. Soleman Uli Loni.
Salah satu keluarga saat dijumpai tim ini untuk mendapat pelayanan kasih, mereka merasa takut saat dilihat dari raut muka satu persatu yang berada di dalam rumah tersebut.
Pdt Sarlinda pada saat itu langsung menuju keluarga tersebut yang sudah diketahui ada jemaat yang terpapar Covid-19, untuk memulai percakapan pastoral singkat.
Saat melihat pdt Sarlinda, keluarga tersebut pun berantusias membuka percakapan dan langsung ditanggapi pdt Sarlinda, maka suasana pun mulai nyaman, dan langsung ditandai dengan doa dan sekaligus percakapan pastoral singkat yang setidaknya memberikan kekuatan bagi keluarga tersebut dalam melawan virus ini.
"Kami memulai kegiatan solidaritas kemanusiaan peduli kasih di masa pandemi Covid-19, pertama di minggu adven 2020 dengan maranatha berbagi makan gratis buat semua jemaat yang membutuhkan di halaman gereja. Dan di minggu sengsara di tahun 2021, Gmit Maranatha kembali berbagi dengan mengunjungi jemaat Postif Covid-19 yang sedang lakukan isolasi mandiri (isoman) di rumah, berdoa dan memberikan bahan makanan serta penyemprotan desinfektan buat rumah yang isoman sudah di nyatakan negatif," ujar Ketua majelis jemaat Maranatha Oebufu, pdt Desiana Rondo Effendy M.Th kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (23/2).
Dikatakan Pdt. Desi, kegiatan kemanusiaan ini, semangatnya cuman satu yaitu, menghidupkan dan menumbuhkan kemanusiaan sesama untuk berbagi kasih dan berharap pada pertolongan Tuhan.
"Kami lakukan kegiatan ini semangatnya cuman satu, menghidupkan dan menumbuhkan kemanusiaan kami untuk berbagi kasih dan berharap pada pertolongan Tuhan," Ungkap pdt Desi
Sehingga kehadiran Gereja tetap dirasakan oleh seluruh jemaat di masa pandemi Covid-19.
Pendeta pendamping Tim Kerja Gereja Siaga Bencana Gmit Maranatha, Pdt. Sarlinda Anggal Kisek usai melakukan pelayanan doa kepada salah satu pasien isoman Covid-19 menyampaikan, prinsip paling utama dalam melakukan pelayanan kasih ini adalah, meneladani apa yang Yesus buat.karena pelayanan Yesus itu yakni menjumpai.
"Pergi menjumpai mereka yang terluka, yang perluh diberikan perhatian dari sesama. Kami juga tidak bisa mengambil jarak jauh dengan merek yang alami penderitaan, sebab, ketika kami berikan perhatian dengan menjumpai mereka, itu akan memberikan tambahan imun, agar mereka cepat pulih dari penderitaan virus ini,"
Pdt Sarlinda menyampaikan, semua pelayanan kasih saat ini yang dilakukan berdasarkan kasih Tuhan yang ada, maka khidmat Tuhan mengaruniakan bagi pihaknya untuk mewaspada dalam kondisi saat ini, namub tetap menyatakan kasih Gereja bagi umat atau jemaat yang mengalami kesulitan.
Pdt Sarlinda mengatakan, hari ini mereka akan melakukan kegiatan pelayanan kasih, khusus jemaat yang saat ini melakukan isolasi mandiri karena terpapar Covid-19.
Kegiatan ini adalah bagian kerja dari Tim kerja gereja siaga bencana dalam satu program yaitu Maranantha Berbagi.
Pasien Covid-19 saat ini sedang lakukan isolasi mandiri yang akan diberikan pelayan dari tim ini berjumlah 17 kk yang terdata, tapi hari ini hanya dilakukan pelayanan kepada 13 kk, karena 4 kk tersebut mengundurkan waktu sesuai dengan kondisi.
Bentuk pelayanan yang akan diberikan, kata pdt Sarlinda, paling pertama melakukan kunjungan dan percakapan pastoral singkat bagi pasien isoman Covid-19, sebagai bentuk penguatan dan perhatian gereja, selanjutnya akan diikuti dengan penyerahan diakonia kasih berupa beras, susu, gula, telur dan teh.
Bantuan ini apabila dibandingkan tidak seberapa dengan kebutuhan jemaat-jemaat tersebut, tapi saat ini yang bisa dibuat oleh gereja untuk menyatakan kehadirannya ditengah kesulitan hidup yang dialami oleh jemaat Tuhan.
Dalam kunjungan ini juga akan dilakukan penyemprotan disinfektan, bagi keluarga berdasarkan informasi, saat ini mereka sudah menuju pada kesembuhan atau jemaat yang sudah sehat dari ancaman virus ini.
Setalah lakukan pelayanan kasih bagi pasien Covid-19 yang saat ini melakukan isolasi mandiri, akan dilakukan pelayanan kasih dengan pemberian diakonia bagi seluruh kepala keluarga yang terdampak Covid-19 yakni, jemaat yang saat ini usahannya mulai macet atau ditutup atau yang sudah kehilangan pekerjaan.
Kegiatan diakonia kasih ini, akan dilaksanakan seminggu setelah kegiatan hari ini.
• 5 Tips Praktis Agar Anak Menyukai Cemilan Sehat, Nomor 5 Wajib Dipraktek Orangtua
• Selain Akses Keuangan, BTPN Syariah Lakukan Pemberdayaan Nasabah
• Ngobrol Asyik Bersama Kemenkumham Kanwil NTT, Pentingnya Hak Paten
Menurut pdt Sarlinda, berdasarkan informasi yang diperoleh, untuk jemaat di Gereja Maranatha Oebufu saat ini yang terpapar Covid-19 sudah mengalami penurunan. Namun dari semua jemaat yang terpapar Covid-19, ada dua jemaat yang meninggal.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. POS-KUPANG.COM mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M: Wajib memakai masker;
Wajib menjaga jarak dan menghindari kerumunan; Wajib mencuci tangan dengan sabun. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)