Breaking News

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi: Barang Indonesia Semakin Kompetitif

Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, membuka pasar ekspor baru menjadi amanat dari Presiden Joko Widodo kepada dirinya

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi 

Lalu dengan tingginya investasi, apalagi kalau melihat dua produk yakni besi dan baja serta otomotif dan sparepart itu semua asal muasalnya adalah investasi.

Kalau mobil itu adalah investasi Jepang dan itu saya saksi sejarahnya karena saya waktu itu duta besar, waktu saya datang ke Jepang tahun 2010 itu, investasi Jepang ke Indonesia itu 715 juta dolar AS.

Waktu saya pulang dari Jepang, investasinya naik 700 persen ke 4,7 miliar dolar AS karena Jepang itu datang berbondong-bondong untuk investasi di mobil.

Jadi dalam 3 tahun waktu saya di sana, mungkin industri otomotif tumbuh mendapatkan investasi 8 miliar dolar AS. Jadi, Mitsubishi, Nissan, Suzuki, dan Toyota double kapasitas. Lalu, Daihatsu produksinya di Indonesia sekarang ini lebih besar daripada di Jepang.

Ini menyebabkan tiba-tiba tahun 2018, otomotif itu masuk 10 besar ekspor nonmigas kita. Sempat jadi nomor 3 dan sekarang jadi nomor 6 karena eskpor kita turun dari 315 ribu mobil menjadi 250 ribu mobil tahun lalu.

Apa yang harus dilakukan?

Saya ingin mengatakan dengan evolusi kita menjual barang industri dan industri berteknologi tinggi, ketergantungan kepada China itu makin lama akan makin sedikit. Lalu, kalau melihat investasi yang lebih dari 5 miliar dolar AS itu sangat terkait dengan ekspor nonmigas kita. Contohnya itu adalah besi dan besi baja.

Sekarang ini kita adalah penghasil stainless steel nomor 2 di dunia karena investasi di satu tempat yakni Sulawesi Tenggara dari Morowali. Ini menyebabkan industri tumbuh.

Ini akan diikuti dengan tempat-tempat industri dengan investasi yang syarat dengan modal yaitu Weda Bay di Maluku Utara, kita mendapatkan investasi besar sekali.

Di Bintan untuk alumina dan alumunium smelter ini ada sekira 5 atau 6 pusat industri lebih dari 5 miliar dolar AS.

Ini menyebabkan nanti Indonesia akan berevolusi jadi negara penjual barang industri dan industri berteknologi tinggi. Namun, masalahnya akan banyak, kita sekarang ini lagi dikerjai dimana-mana. Di Filipina dikasih anti dumping, di Vietnam dikerjai juga. (tribun network/denis/cep)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved