Juru Bicara Prabowo Subianto Bilang Begini: Salah Bila Menuding Din Syamsudin Sebagai Sosok Radikal!
Dahnil mengatakan, tuduhan tersebut tidak berdasar dan berangkat dari keterbatasan pengetahuan terhadap kiprah Din sebagai tokoh lintas agama.
Juru Bicara Prabowo Subianto Bilang Begini: Salah Bila Menuding Din Syamsudin Sebagai Sosok Radikal!
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Juru Bicara Prabowo Subianto , Dahnil Anzar Simanjuntak melontarkan pernyataan keras atas tuduhan Din Syamsuddin tokoh radikal.
Pernyataan Dahnil yang juga Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah itu untuk membela koleganya yang mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Din Syamsuddin disebut sebagai tokoh radikal sehingga dilaporkan ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).
Dahnil mengatakan, tuduhan tersebut tidak berdasar dan berangkat dari keterbatasan pengetahuan terhadap kiprah Din sebagai tokoh lintas agama.
Ia mengaku mengenal baik Din sebagai tokoh Islam moderat yang mengusung isu moderasi Islam.

Dahnil mengaku mengenal Din sebagai President Religion for Peace Asia and Pacific, ketika menjabat President Religion for Peace Youth Interfaith Network Asia and Pacific.
Menurutnya, Din adalah salah tokoh yang sangat dihormati para tokoh-tokoh lintas agama dunia.
Selama ini, kata Dahnil, Din kerap memperkenalkan wajah Islam moderat dari Indonesia yang mengusung perdamaian, keberagaman, dan toleransi.
"Jadi kalau ada sekelompok orang yang menuduh Pak Din adalah tokoh Islam radikal bahkan melaporkan beliau, saya pikir itu adalah tindakan yang ahistoris."
"Berangkat dari pengetahuan yang sangat terbatas."
"Bahkan tindakan yang seperti itu melanggengkan kebencian politik yang teramat sangat," kata Dahnil dalam tayangan yang diunggah di akun instagram @dahnil_anzar_simanjuntak, Jumat (12/2/2021).
Dahnil yang saat ini menjabat Juru Bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menilai, kritik yang disampaikan Din selama ini kepada pemerintah masih wajar.
Menurutnya, kritik yang disampaikan Din tidak ada satupun yang berangkat dari kebencian, melainkan kritik yang bersifat membangun.
Ia pun yakin pemerintah menghormati kritik yang disampaikan Din.
"Jadi setop lah memecah belah dengan menuduh pihak lain yang kritis sebagai mereka yang radikal."