Frederich Berharap Jadi Lumbung Pangan NTT Presiden Tinjau Program Food Estate di Sumba Tengah
Ir. Lecky Frederich Koli berharap jadi Lumbung Pangan NTT Presiden Jokowi tinjau program Food Estate di Sumba Tengah
Tampaknya menteri yang pernah mengawali karirnya dari Plt kades dan camat ini ingin mendekati sejumlah petani yang sementara mencabut bibit di tempat persemaian saat itu. Namun, niatnya itu terkendala karena pematang sawah putus sehingga tidak bisa melintas, kecuali masuk dalam lumpur.
Menteri memanggil para petani yang sementara bekerja mencabut bibit untuk mendekatinya sekedar berbincang-bincang sekaligus memberikan motivasi untuk tetap semangat dan tekun bertani sawah.
Mengawali sambutannya, Menteri mengungkapkan rasa syukur karena bisa berada di Kabupaten Belu, khususnya di lokasi pengembangan food estate Rotiklot.
"Saya lihat ini alam sangat bagus, luar biasa. Dan ini tinggal ditambah doa aja, lalu kita kerja", ujar mantan Bupati Goa itu.
Menurut Menteri, pekerjaan bertani dapat dimaknai sebagai perintah Tuhan dan amanah Tuhan. Tuhan memberikan amanah kepada umatnya agar bekerja untuk mempersiapkan makan bagi orang lain dan tidak boleh makan sendiri.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, potensi lahan foot estate Rotiklot seluas 380 hektare dari luas Desa Fatuketi 5,080 hektare. Rencana pengembangan komoditi yaitu, musim tanam pertama (MT1) padi 350 hektare, MT2 palawija 200 hektare dan hortikultura 25 hektare.
Rencana pengembangan food estate Rotiklot ini dilakukan 30 kelompok tani dengan jumlah anggota 493 orang. Terdapat 23 kelompok Tani yang belum dikukuhkan dengan jumlah anggota 345 orang.
Wakil Bupati Belu, Drs. J.T Ose Luan mengaku asyarakat Kabupaten Belu sangat senang mendapat kunjungan dari Menteri Pertanian karena sebagian besar penduduk Belu bergerak di sektor pertanian. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Belu yakin, kehadiran Menteri Pertanian sungguh berarti dan bermakna bagi masyarakat Belu terutama dalam mengurus pertanian. (hh/jen/pet)