Frederich Berharap Jadi Lumbung Pangan NTT Presiden Tinjau Program Food Estate di Sumba Tengah

Ir. Lecky Frederich Koli berharap jadi Lumbung Pangan NTT Presiden Jokowi tinjau program Food Estate di Sumba Tengah

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Intan Nuka
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Lecky Frederich Koli saat ditemui POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Senin (9/11/2020). 

Ir. Lecky Frederich Koli berharap jadi Lumbung Pangan NTT Presiden Jokowi tinjau program Food Estate di Sumba Tengah

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian mengintervensi pertanian di Provinsi NTT dengan program Food Estate yang diharapkan dapat mendorong kabupaten menjadi lumbung pangan di NTT.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT, Ir Lecky Frederich Koli, STP, mengatakan hingga Februari 2021, pemeritah pusat telah mengintervensi program food estate di Kabupaten Sumba Tengah dan Kabupaten Belu.

Keluarga Ambil Paksa Jenazah Pasien Corona di RST Wirasakti Kupang

Di Kabupaten Sumba Tengah, jelas Frederich, pemerintah pusat telah mengintervensi lahan seluas 5.000 hektar untuk program itu. Lahan tersebut terdiri dari 3.000 hektar untuk padi dan 2.000 hektar untuk pengembangan jagung. Sementara itu, di Kabupaten Belu, pemerintah pusat baru mengintervensi lahan seluas 350 hektar untuk pengembangan padi.

Frederich menjelaskan, untuk program food estate di Sumba Tengah, pemerintah telah menyalurkan kepada para petani, traktor roda 4 sebanyak 10 unit, traktor roda 2 sebanyak 80 unit, Ron sebanyak 2 unit serta alat panen, pengendalian hama, pupuk, benih dan pestisida. Selain itu, juga telah dibangun 34 sumur dan akan dibangun lagi tambahan 100 sumur tahun ini.

Waspadalah, Petir Renggut Korban Lagi di Kupang dan Manggarai Barat

Sementara untuk Kabupaten Belu, sedang diproses bantuan pupuk dan traktor roda 2. Rencananya bantuan itu akan diserahkan pada bulan Maret 2021.

"Hingga saat ini, total anggaran untuk dua lokasi itu sebanyak Rp 40 miliar dari APBN," ungkap Frederich kepada Pos Kupang, Sabtu (13/2/2021).

Seluruh intervensi program itu, jelasnya, langsung diserahkan ke petani melalui kelompok-kelompok tani.

"Itu langsung proses persiapan kemudian mekanisme penyaluran langsung ke kelompok semua bantuan itu," terangnya.

Saat ini, kata dia, sedang dilakukan proses persiapan dan penanaman di kedua wilayah program itu. Di Belu sekarang tanam, di Sumba Tengah kita persiapkan rencananya Selasa nanti tanam.

Usul Lagi Dua Kabupaten

Frederich juga menjelaskan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT kini sedang memproses pengusulan dua lokasi lagi untuk program tersebut. Dua lokasi tersebut yakni Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) dan Kabupaten Manggarai Timur. Ia berharap, usulan tersebut dapat diterima Kementerian Pertanian.

"Kita lagi siapkan Manggarai Timur dan TTS untuk masuk program Food Estate, kita usahakan tahun ini. Sekarang masih usul. Kita harapkan realisasi," ujarnya.

Karena itu, ia meminta dukungan semua pihak agar usaha yang dikerjakan pemerintah berhasil dan membawa kebaikan bagi masyarakat terutama dalam rangka meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian di NTT.

Terkait pelaksanaan food estate tersebut, Presiden Joko Widodo dikabarkan akan mengunjungi Kabupaten Sumba Tengah pada Selasa (16/2). Menjelang kunjungan kerja Presiden Jokowi tersebut, Bupati Sumba Tengah, Drs.Paulus SK. Limu menggejot staf dan masyarakat mempercepat pengerjaan pengaspalan jalan raya menuju lokasi lahan food estate padi.

Bupati juga memantau pengerjaan pembangunan pondok yang menjadi panggung acara di atas bukit food estate di depan hamparan persawahan food estate di Desa Makatakeri di Kecamatan Katikutana, SumbaTengah.

Nampak masyarakat bergotong royong mengatap pondok menjadi panggung acara di bukit food estate. Terlihat pula sebagian penyuluh lapangan sedang mempersiapkan jalur lintas presiden ketika meninjau tanaman padi, bak air yang berada di tengah sawah, penanam kelapa secara simbolis oleh Presiden RI.

Kepala Bagian Humas Setda Sumba Tengah, David S.U.Duka, SPt, Sabtu (13/2) mengatakan, kepastian kunjungan kerja Presiden menunggu informasi dari Humas dan Protokol ke presidenan yang sudah tiba di Tambolaka.

Di tempat terpisah, Bupati Sumba Barat Daya (SBD), dr.Kornelius Kodi Mete telah menggelar rapat koordinasi persiapan penyambutan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo yang akan landing di Tambolaka.

Dalam rapat itu, Bupati Kodi Mete menjelaskan, kunjungan presiden kali ini fokus di Kabupaten Sumba Tengah namun sebagai pintu masuk maupun keluar karena keberadaan Bandara Tambolaka di wilayah SBD maka pemerintah daerah senantiasa siaga dan siap menyambut kedatangan Presiden tersebut.

Kodi Mete berharap, kedatangan presiden kali ini, walau hanya sebatas melewati wilayah Kabupaten Sumba Barat Daya tetapi dapat membawa dampak positif bagi wilayah dan masyarakat di kabupaten tercinta ini.

"Bapak Presiden hanya lewat saja di wilayah kita setelah pulang dari Sumba Tengah dan akan kembali lagi ke Bandara Tambolaka melanjutkan perjalanan ke Maumere, Kabupaten Sikka. Kita akan manfaatkan momen ini. Jika ada ruang, dapat kita sampaikan apa yang sedang kita hadapi, masalah terkini dan masalah yang akan datang. Mudah-mudahan beliau respon dan dapat ditindaklanjuti oleh jajaran yang ada di bawahnya," harap bupati.

Sebelumnya, Kamis (11/2) Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo berkunjung ke Sumba Tengah untuk memastikan kesiapan lahan food estate padi dan jagung di Sumba Tengah.

Dalam bincang-bincang singkat dengan Bupati Sumba Tengah, Drs.Paulus SK Limu, Wakil Bupati Sumba Tengah, Ir.Daniel Landa dan para pejabat lainya sesaat setelah meninjau lahan food estate tanaman padi, Menteri Syahrul, mengaku puas dengan kondisi tanaman padi yang ada sekarang.

Namun demikian, dirinya meminta perlu perhatian lebih agar tanaman padi tumbuh subur dan produksi tinggi pula. Misalnya, saat ini, nampak daun padi kering karena terserang hama. Langkah penanganan segera dilakukan agar tanaman padi tumbuh subur.

Menteri Syahrul dan rombongan juga mengunjungi lokasi food estate tanaman jagung di Desa Tanah Modu, Kecamatan Katikutana, Sumba Tengah. Sesampai lokasi terlihat sebagian tanaman jagung yang mulai berbunga kurang subur.

Menteri meminta tanaman jagung ke II harus sukses, tanaman harus subur agar berproduksi baik.

Puji Hamparan Fatuketi

Usai mengunjungi Sumba Tengah, Menteri Pertanian berkunjung ke Kabupaten Belu. Di di Desa Fatuketi, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, mantan Gubernur Sulawesi Selatan ini bertemu para petani yang sementara kerja di sawah.

Menteri Pertanian didampingi para dirjen dan Wakil Bupati Belu, Drs. J.T Ose Luan tiba di lokasi langsung berjalan menuju pinggir sawah.

Tampaknya menteri yang pernah mengawali karirnya dari Plt kades dan camat ini ingin mendekati sejumlah petani yang sementara mencabut bibit di tempat persemaian saat itu. Namun, niatnya itu terkendala karena pematang sawah putus sehingga tidak bisa melintas, kecuali masuk dalam lumpur.

Menteri memanggil para petani yang sementara bekerja mencabut bibit untuk mendekatinya sekedar berbincang-bincang sekaligus memberikan motivasi untuk tetap semangat dan tekun bertani sawah.

Mengawali sambutannya, Menteri mengungkapkan rasa syukur karena bisa berada di Kabupaten Belu, khususnya di lokasi pengembangan food estate Rotiklot.

"Saya lihat ini alam sangat bagus, luar biasa. Dan ini tinggal ditambah doa aja, lalu kita kerja", ujar mantan Bupati Goa itu.

Menurut Menteri, pekerjaan bertani dapat dimaknai sebagai perintah Tuhan dan amanah Tuhan. Tuhan memberikan amanah kepada umatnya agar bekerja untuk mempersiapkan makan bagi orang lain dan tidak boleh makan sendiri.

Berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Belu, potensi lahan foot estate Rotiklot seluas 380 hektare dari luas Desa Fatuketi 5,080 hektare. Rencana pengembangan komoditi yaitu, musim tanam pertama (MT1) padi 350 hektare, MT2 palawija 200 hektare dan hortikultura 25 hektare.

Rencana pengembangan food estate Rotiklot ini dilakukan 30 kelompok tani dengan jumlah anggota 493 orang. Terdapat 23 kelompok Tani yang belum dikukuhkan dengan jumlah anggota 345 orang.

Wakil Bupati Belu, Drs. J.T Ose Luan mengaku asyarakat Kabupaten Belu sangat senang mendapat kunjungan dari Menteri Pertanian karena sebagian besar penduduk Belu bergerak di sektor pertanian. Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Belu yakin, kehadiran Menteri Pertanian sungguh berarti dan bermakna bagi masyarakat Belu terutama dalam mengurus pertanian. (hh/jen/pet)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved