Presiden AS Joe Biden

Presiden Amerika Serikat Joe Biden Tak akan Mencabut Sanksi Jika Iran Tetap Memperkaya Uranium

Presiden Amerika Serikat Joe Biden Tak akan Mencabut Sanksi Jika Iran, Tetap Memperkaya Uranium?

Editor: Gordy Donofan
AP PHOTO/PATRICK SEMANSKY
Presiden Joe Biden berpidato dalam pelantikannya di Gedung Capitol, Washington DC, Rabu (20/1/2021). 

Presiden Amerika Serikat Joe Biden Tak akan Mencabut Sanksi Jika Iran, Tetap Memperkaya Uranium?

POS-KUPANG.COM -- Presiden Amerika Serikat Joe Biden Tak akan Mencabut Sanksi Jika Iran, Tetap Memperkaya Uranium?

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, tidak akan mencabut sanksi Iran sebelum negara itu berhenti memperkaya uranium.

Gawat China Rangkul Rusia Iran Hadapi Amerika di Laut China Selatan, Sudah Siapkan Strategi Jitu Ini

Ingat Imlek, Ingat Gus Dur, Sosoknya Lucu Sejak Kecil, Sempat Tinggalkan Ngaji Gegara Naik Selinder

Renungan Harian Katolik, Kamis 11 Februari 2021, Hari Orang Sakit Sedunia: Kasih Yesus Lintas Batas

Syarat ini berlaku juga jika Iran ingin melakukan kesepakatan nuklir baru dengan AS.

Biden ditanya penyiar CBS News Evening News, Norah O'Donnell, soal pencabutan sanksi ekonomi dan perjanjian nuklir baru dengan Iran.

"Tidak," kata Biden dalam cuplikan wawancara yang diposting di Twitter, dikutip dari NyPost.

Ultimatum dari Biden ini terjadi beberapa jam setelah Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menuntut Biden mencabut sanksi.

Sanksi dan tekanan pada Iran itu terjadi pada masa jabatan Presiden Donald Trump.

"Jika (AS) ingin Iran kembali ke komitmennya, ia harus mencabut semua sanksi dalam praktiknya, kemudian kami akan melakukan verifikasi, lalu kami akan kembali ke komitmen kami," kata Khamenei dalam siaran TV pemerintah.

Khamenei menyebut pendiriannya sebagai, "Kebijakan pasti dan tidak dapat diubah dari Republik Islam."

"Dan semua pejabat negara sepakat tentang ini dan tidak ada yang akan menyimpang darinya," jelas Khamenei.

Iran mulai memperkaya uranium ke tingkat senjata dan melanggar kesepakatan nuklir internasional 2015.

Tindakan Iran ini berujung penarikan AS dari kesepakatan oleh Trump pada 2018.

Iran mengklaim program nuklirnya tidak bertujuan untuk mengganggu perdamaian.

Pihaknya mengancam provokasi dalam upaya memaksa Biden melanjutkan perjanjian nuklir.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved