Laut China Selatan
Ketegangan Meningkat, China Keluarkan Peringatan Keras ke Amerika, Joe Biden Langgar Perjanjian Ini
Ketegangan Meningkat, China Keluarkan Peringatan Keras ke Amerika, Joe Biden Langgar Perjanjian Ini
Dia menjelaskan, ujian terpenting akan terjadi jika Biden memasukkan Taiwan ke dalam KTT demokrasi yang ditetapkan untuk tahun pertama kepresidenannya.
“Mengundang Taiwan akan membuat marah Beijing dan Xi Jinping akan berada di bawah tekanan untuk menanggapi.
Atas dasar rasional, konfrontasi apa pun tidak akan diizinkan untuk meningkat. Tapi risiko yang terlibat bukan hanya soal perhitungan logis," urainya seperti yang dikutip Express.co.uk.
Choyleva juga menambahkan, "Seperti yang diamati oleh sejarawan Yunani dan jenderal Thucidydes, pendorong perang adalah ketakutan, kehormatan, dan keuntungan - dan semuanya meningkat."
BACA JUGA BERITA LAINNYA:
Bikin Merinding, Amerika Makin Ganas di Laut China Selatan, Berani Ganggu Barang Penting China Ini, Apa?
Pengebor lepas pantai terbesar China menjadi sasaran pemerintahan AS karena aktivitasnya di Laut China Selatan, selang beberapa hari berakhirnya masa jabatan Presiden Donald Trump.
Bloomberg melaporkan, China National Offshore Oil Corp (CNOOC) telah bertahun-tahun mengebor di perairan yang jauh dari perbatasannya, dan dalam wilayah 200 mil dari perbatasan sejumlah negara termasuk Vietnam dan Filipina.
Menteri Perdagangan AS Wilbur Ross mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Kamis, aktivitas raksasa minyak itu bertindak seperti "pengganggu" bagi militer China untuk mengintimidasi tetangganya. AS kemudian mengumumkan langkah untuk memasukkan nama CNOOC ke dalam daftar hitam, yang membatasi akses ke teknologi AS tanpa izin khusus.
"Tindakan pemerintahan Trump ini, sekali lagi, menunjukkan kepada publik, kepada komunitas internasional apa itu unilateralisme, standar ganda dan intimidasi," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian dalam sebuah pengarahan di Beijing pada hari Jumat seperti yang dikutip Bloomberg.
Lijian menambahkan, "Pihak China akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan hak dan kepentingan yang sah dan sesuai hukum dari perusahaan China, dan kami akan mendukung perusahaan kami, untuk melindungi, menegakkan hak dan kepentingan mereka sesuai dengan hukum."
Dalam pernyataan yang dikirimkan lewat email, CNOOC mengetahui keputusan AS dan akan terus memantau kemajuannya.
Saat CNOOC terlibat dalam sengketa teritorial untuk pengeboran di dekat Vietnam dan Filipina, sebagian besar produksi aktualnya di Laut China Selatan lebih dekat ke wilayah. Wilayah tersebut adalah "wilayah operasi inti", menurut laporan tahunan terbaru perusahaan.
Menurut CNOOC, Laut China Selatan bagian timur menyumbang sekitar 242.000 barel setara minyak per hari untuk perusahaan pada 2019, sekitar 17% dari total produksi, dengan kedalaman mulai dari 100 hingga 1.500 meter.
• Begini Kondisi Terakhir Maaher At-Thuwailibi Sebelum Meninggala, Ada Bercak-bercak Hitam di Kulit
• Selain Gong Xi Fa Chai Inilah 35 Ucapan Selamat Tahun Baru China Imlek yang Bisa Kamu Gunakan, Cek!
• SHOLAT MAGRIB: Doa Setelah Sholat Magrib Bacaan latin, Bahasa Arab dan Artinya Dilengkapi Dzikir
• Presiden Jokowi: Pemerintah Sediakan 5 Ribu Vaksin untuk Awak Media Pers, Ini Jadwal VAKSIN
• SURAT YASIN: Bacaan Surah Yasin, Juz 22-23, Surat Ke 36 : 83 Ayat Latin, Arab, dan Terjemahan
Perusahaan tersebut mengembangkan Yangjiang Sag, patahan bawah laut di barat daya Hong Kong, dan membuat tujuh penemuan baru di seluruh wilayah pada tahun 2019.
Baca juga berita lainnya: