Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa: Dorong Desa Kembangkan Homestay

Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa: dorong desa kembangkan homestay

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/INTAN NUKA
Wawancara jurnalis Pos Kupang, Annie Eno bersama Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa dalam Ngobrol Asyik Pos Kupang, Rabu (3/2/2021).   

Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Wayan Darmawa: dorong desa kembangkan homestay

POS-KUPANG.COM - PEMERINTAH Provinsi NTT ( Pemprov NTT) melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pemerintah dan masyarakat desa mengembangkan homestay. Upaya untuk menggairahkan sektor pariwisata itu akan memberi dampak langsung kepada masyarakat.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi NTT, Wayan Darmawa mengatakan, untuk meningkatkan percepatan infrastruktur dan membenahi destinasi wisata bisa menggunakan dana desa.

Bangun Gedung Baru Dinas Pendidikan Ngada

"Saya melihat dengan kebijakan ini respon masyarakat luar biasa," kata Wayan dalam acara Ngobrol Asyik yang dipandu jurnalis Pos Kupang, Ani Eno Toda, Rabu (3/2/2021) lalu. Berikut lanjutan petikan wawancaranya:

Sejauh mana realisasi program pembangunan pariwisata NTT?

Pembangunan pariwisata telah dimulai sejak tahun anggaran 2019 dengan penggambaran tempat prioritas untuk meningkatkan daya saing pariwisata NTT. Pertama, adalah pengembangan destinasi.

Telah dibangun tujuh pariwisata estate. NTT adalah satu-satunya provinsi yang memberikan peningkatan berkualitas destinasi melalui kebijakan 5A, yakni atraksi, akomodasi, aksesibilitas, amenity dan awareness.

Mempersoalkan Kewarganegaraan Bupati Terpilih

Ada banyak atraksi wisata yang didorong. Ini proses, karena baru jadi kita belajar dari pengalaman ini bagaimana melakukan percepatan untuk peningkatan atraksi wisata.

Soal aksesibilitas, bagaimana komitmen gubernur yang mana mulai 2022 seluruh jalan provinsi telah selesai, kualitas meningkat, sehingga tidak lagi menjadi salah satu hambatan dalam meningkatkan layanan pariwisata.

Akomodasi sendiri memang kita agak terlambat. Sebuah destinasi wisata ukurannya itu kan di akomodasi dan rumah makan. Tujuh pariwisata estate sudah didorong pembangunannya. Karena baru, tentu ada perbaikan. Termasuk kita dorong bagaimana masyarakat mulai mengembangkan homestay. Kita bersyukur di tengah pandemi, banyak desa kembangkan homestay.

Amenity itu dukungan-dukungan. Bagaimana kita tambahkan keindahan/dukungan di destinasi. Awareness ini otomatis kalau masyarakat dapatkan potensi keuangan atau ekonomi yang baik, mereka otomatis akan menyesuaikan dengan pasar.

Ini kelihatan di demand. Dulu pedagang cuma satu orang. Sekarang pedagang bertambah diluar perkiraan. Nah ini perlu proses pembelajaran.

Apa yang perlu ditingkatkan?

Yang benar-benar ditingkatkan kualitas infrastruktur, manajemen, dan layanan pasti di kawasan Labuan Bajo dan sekitarnya. Yang perlu diperbaiki ya masalah sampah. Kita memiliki Labuan Bajo dan Kota Kupang. Labuan Bajo karena memiliki destinasi kelas dunia. Sedangkan Kota Kupang karena tempat transit banyak wisatawan.

Untuk itu, kita mengembangkan kawasan baru, kita dorong. Kami sedang mendesain dan nanti diskusikan dengan teman-teman di Semau, Lasiana dan Tablolong, akan mengembangkan destinasi eksotik. Beberapa kegiatan sedang kita tambahkan di samping yang telah ada. Jadi masyarakat harus terlibat aktif.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved