Filipina Siap Nyatakan Siap Perang Lawan China , Amerika Langsung Datang Beri Bantuan Militer
Filipina merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang berkonflik dengan China di Laut China Selatan
Filipina Siap Nyatakan Siap Perang Lawan China , Amerika Langsung Datang Beri Bantuan Militer
POS KUPANG.COM -- Filipina merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang berkonflik dengan China di Laut China Selatan
Tahun 2016 lalu , Filipina sudah mengajukan keberatan atas klaim China atas wilayah China di Laut China Selatan
Selanjutnya Mahkamah Arbitrase Perserikatan Bangsa-bangsa mengabulkan gugatan Filipina dan menyatakan China tidak memiliki dasar hukum untuk mengklaim wilayah perairan di Laut China Selatan. Namun pemerintah China tidak tidak menerima pu
Dan, Mahkamah Arbitrase menyatakan tidak ada bukti sejarah bahwa China menguasai dan mengendalikan sumber daya secara eksklusif di Laut China Selatan
• Ratu Elizabeth Marah Besar,Video Mesum Perwira Tentaranya Tersebar, Rahasia Inggris BisaTerbongkar
• Iran Keras Kepala Pada AS , Peringatkan ke Amerika Jika Tak Mau Patuhi Perjanjian Nuklir
• Begini Kondisi Terakhir Maaher At-Thuwailibi Sebelum Meninggala, Ada Bercak-bercak Hitam di Kulit
• Betrand Peto Dijadikan Materi Stand Up Comedy hingga Jadi Bahan Tertawaan, Ruben Onsu Murka

Kini, terus terdesak akhinya Filipina menyatakan siap perang melawan China untuk mendapatkan hak kembali atas pulau-pulau yang diduduki China
Negara Filipina menjadi yang paling dirugikan lantaran klaim Nine Dash Line China
Mereka dan Vietnam sontak paling keras menolak hal ini.
Bahkan Filipina sudah berancang-ancang siap perang lawan China demi mempertahankan kedaulatannya.
Filipina dan Amerika Serikat akan bertemu bulan ini untuk menyelesaikan perbedaan atas Perjanjian Pasukan Kunjungan (VFA), di tengah kekhawatiran baru di Laut China Selatan atas agenda maritim China yang tegas.
Filipina pada November tahun lalu menangguhkan keputusannya menghentikan VFA yang telah berlangsung selama dua dekade untuk kedua kalinya, agar bisa bekerjasama dengan AS dalam pakta pertahanan bersama jangka panjang.
"Penangguhan itu agar kami terus bekerja, dan saya mempersempit masalah dan segera kami akan bertemu, menyelesaikan perbedaan apa pun yang kami miliki," kata Menteri Luar Negeri Filipina Teodoro Locsin kepada ANC, Senin (8/2), seperti dikutip Reuters.
Dia menambahkan, pertemuan kemungkinan besar berlangsung di minggu terakhir Februari. Tapi, ia menolak untuk memerinci persyaratan kesepakatan potensial dengan AS.
Presiden Filipina Rodrigo Duterte memberi tahu AS pada Februari tahun lalu bahwa dia membatalkan kesepakatan.
Ia memperpanjang proses penghentian VFA pada November 2020.