MAKIN PANAS! Ruhut Sitompul Beri Peringatan Keras Ini ke AHY, Sebut Putra SBY Begini, Apa?
MAKIN PANAS! Ruhut Sitompul Beri Peringatan Keras Ini ke AHY, Sebut Putra SBY Begini, Apa?
Masih ingat Ferdinand Hutahaean, politisi Partai Demokrat yang mundur karena AHY? Ia angkat bicara soal Kudeta Partai Demokrat.
Bekas politisi Partai Demokrat ini tak yakin Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko bertindak bodoh menjadi otak di balik kudeta AHY (Agus Harimurti Yudhoyono).
Mengingat, Moeldoko merupakan mantan panglima TNI yang memiliki segudang pengalaman tentang sosial politik.
Seperti diketahui, Moeldoko merupakan Panglima TNI di era ayahnda AHY, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat menjabat Presiden RI.
Karena itu, Ferdinand menilai, masalah di tubuh Partai Demokrat merupakan riak kecil yang tidak perlu dibesar-besarkan oleh AHY.
Sebelumnya, AHY berkirim surat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk minta klarifikasi perihal dugaan adanya pejabat negara terlibat dalam pengambilalihan kepemimpinan di Demokrat.
"Jadi bagi saya tak mungkin rasanya Moeldoko bertindak bodoh seperti yang dituduhkan," katanya saat dihubungi Selasa (2/2/2021).
Harus KLB
Ferdinand meyakini, Moeldoko mengatahui bahwa mengambil alih partai itu yang ketua umumnya dan pengurusnya sudah sah sesuai SK KUMHAM terpilih secara aklamasi tidaklah mudah dan harus melalui sebuah Kongres Luar Biasa (KLB).
KLB ini harus didukung 2/3 pengurus secara nasional.
Diyakini Ferdinand, hal itu telah dibaca oleh Moeldoko bahwa nama-nama yang disebut 5 orang kader dan mantan kader itu tak akan sanggup menggerakkan 2/3 pengurus untuk KLB.
• Gara-Gara Ini Pelajar di Reo Hingga Tenggelam di Sungai Wae Pesi
• Ustadz Dasad Latif Sebut Biarawati Berkerudung, Singgung Manusia Penista hingga Koruptor Dana Bansos
"Maka kesimpulan saya, saya tak percaya Moeldoko terlibat apalagi menjadi sponsor sebuah kudeta yang tak mungkin terjadi," ujarnya.
Ferdinand justru heran dengan respons berlebih Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terhadap riak-riak yang dilakukan gerakan kecil.
Menurutnya, dinamika politik tersebut tak perlu dibesar-besarkan.
"Justru saya heran dengan AHY yang menanggapi gerakan kecil yang dilakukan oleh kader dan mantan kader itu, tak layak ditanggapi sedemikian rupa karena gerakan itu adalah gerakan lama yang hanya bisa cuap-cuap," pungkasnya.