Cuaca Ekstrim di Lamba Leda, Ini Imbauan Camat Albertus Untuk Warganya Antisipasi Bencana Alam
cuaca ekstrim ini sangat berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor yang bisa berpotensi terjadinya korban baik materia
Penulis: Robert Ropo | Editor: Rosalina Woso
Cuaca Ekstrim di Lamba Leda, Ini Imbauan Camat Albertus Untuk Warganya Antisipasi Bencana Alam
POS-KUPANG.COM | BORONG---Kondinsi cuaca ekstrim berupa hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang sudah berlangsung 3 hari hari mulai dari tanggal 27 sampai 30 Januari 2021 saat ini terus mengurung wilayah kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur.
Sebab cuaca ekstrim ini sangat berpotensi terjadinya banjir dan tanah longsor yang bisa berpotensi terjadinya korban baik material maupun korban jiwa.
Karena itu, Camat Lamba Leda, Albertus Rangkak, mengimbau kepada seluruh masyarakatnya untuk lebih waspada terhadap cuaca Estrim saat ini.
Camat Albertus kepada POS-KUPANG.COM, Sabtu (21/1/2021) mengatakan, Cuaca ekstrim adalah kondisi cuaca yang bisa menimbulkan dampak kerugian baik jiwa maupun harta. Hal yang lazim terjadi saat cuaca ekstrim antara lain hujan disertai angin, banjir dan longsor.
Karena itu, Camat Albertus meminta, jika cuaca ekstrim sudah terjadi dan menyebabkan banjir, longsor, maka masyarakat dihimbau harus berlindung di tempat yang aman atau mengungsi. Dan saat mengungsi atau berlindung ketempat yang aman, perhatikan anak anak dan anggota keluarga manula dan benda berharga seperti ijazah dan surat surat berharga lainya.
"Tapi jika cuaca ekstrim belum terjadi, maka masyarakat harus mengenali kondisi tempat tinggalnya dan potensi terdampak cuaca ekstrim,"ungkap Albertus.
Albertus juga mengimbau, masyarakat harus mulai membiasakan diri mengetahui atau mengenal kondisi tempat/rumah berada apakah rawan bencana atau tidak.
Menurutnya, hal yang perlu dilakukan untuk mendeteksi dini bencana adalah
Observasi kondisi lingkungan tempat tinggal mulai dari kondisi tanah saat hujan tiba, lebih-lebih rumah yang dibangun pada tanah kemiringan.
Selain itu, perhatikan pohon kayu sekeliling rumah yang tingginya melampaui rumah, bebatuan yang ada di ketinggian serta debit air pada saat musim hujan bagi rumah dipinggir kali atau sungai. Jangan berada sendirian dalam rumah saat malam hari atau saat hujan disertai angin kencang.
Lanjut Albertus, cuaca ekstrim atau musim hujan sering jadi pemicu munculnya berbagai penyakit. Untuk itu, segeralah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan di wilayah masing-masing pada saat cuaca membaik, atau kantongi nomor telepon petugas medis dan pihak pemerintah setempat agar bisa dihubungi sesewaktu bila dalam keadaan darurat.
Baca juga: Agung Sudiono Abadi : BMKG Kupang Keluarkan Status Siaga Banjir di NTT
Baca juga: TERBARU! China Deteksi Covid-19 Melalui Lubang Anus! Metode Swab Baru Disebut Lebih Akurat
Baca juga: 116 Pasien Positip Corona di Kabupaten Sumba Barat Dinyatakan Sembuh
Baca juga: 116 Pasien Positip Corona di Kabupaten Sumba Barat Dinyatakan Sembuh
Albertus juga meminta kepada para Kepala Desa Sekecamatan Lamba Leda untuk sigap menanggapi cuaca ekstrim dengan cara lakukan berbagai pendekatan kepada warga agar selalu waspada dengan cuaca ekstrim. (
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Robert Ropo)