Pemprov Bantu Hidro Oxy Wagub Josef Sidak Empat Rumah Sakit
Pemerintah Provinsi NTT ( Pemprov NTT) mengatasi krisis oksigen yang dialami rumah sakit di Kota Kupang dengan menyalurkan Hidro Oxy Spray
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pemerintah Provinsi NTT ( Pemprov NTT) mengatasi krisis oksigen yang dialami rumah sakit di Kota Kupang dengan menyalurkan Hidro Oxy Spray. Pada Kamis (28/1) kemarin, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi menyerahkan Hidro Oxy Spray kepada Rumah Sakit SK Lerik.
"Tadi saya sudah bantu (10 unit) Hidro Oxy karena di sini sangat membutuhkan oksigen. Ini sebagai simbolis. Kalau pesawatnya datang kami akan serahkan lagi," kata Wagub Josef usai memantau Rumah Sakit SK Lerik.
Sepuluh unit Hidro Oxy Spray diterima Direktris Rumah Sakit SK Lerik, dr Marsiana Halek. Ia menyebut Rumah Sakit SK Lerik akan mendapat 100 unit Hidro Oxy Spray.
Baca juga: Generator Oksigen Rusak
Menurut Wagub Josef, pemrov telah memesan Hidro Oxy Spray dan akan tiba dengan penerbangan pada Kamis siang. Hidro Oxy akan didistribusikan ke rumah sakit yang mengalami kekurangan pasokan oksigen.
Ia menjelaskan, Hidro Oxy Spray digunakan untuk membantu kesulitan pernafasan ringan bagi pasien. "Ini untuk sesak napas. Kalau pasien rasa sesak napas langsung disemprot. Orang baku rebut seluruh Indonesia," katanya.
Baca juga: Fasilitas Pajak Penanganan Covid-19 Diperpanjang Hingga Desember 2021
Wagub Josef mengatakan RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang tidak mendapat alokasi Hidro Oxy Spray karena ketersediaan pasokan oksigen untuk rumah sakit milik Pemprov NTT itu memadai. "Kalau Johannes (RSUD Prof Dr WZ Johannes) tidak. Di sana ada rumah sentral oksigen."
Direktris Rumah Sakit SKLerik Kota Kupang, dr Marsiana Halek menyambut gembira Hidro Oxy Spray bantuan pemprov. Ia berharap Hidro Oxy Spray dapat digunakan untuk membantu pasien.
Selain Rumah Sakit SK Lerik, Wagub Josef memantau RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang, Rumah Sakit Bhayangkara Drs Titus Uly Kupang dan Rumah Sakit St Carolus Borromeus Belo. Wagub Josef juga memantau penyimpanan vaksin di Gudang Farmasi Dinas Kesehatan NTT.
Wagub Josef didampingi sejumlah pejabat, di antaranya Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi NTT Ir Ben Polo Maing, Asisten Bidang Pemerintahan Sekda NTT Benyamin Lola, Sekretaris Dinas Kesehatan NTT David Mandala dan Kepala BPBD NTT Thomas Bangke.
Saat berada di rumah sakit, mantan anggota DPR RI dari Partai Golkar ini memantau penanganan pasien dan memberi semangat dan penguatan kepada tenaga medis. Wagubg Josef yang baru saja sembuh setelah terpapar Corona, mengenakan alat pelindung diri tingkat ketiga lengkap dengan google dan masker N95.
Ia menegaskan bahwa pemerintah berupaya serius memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Pemprov terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk mem-backup apa yang menjadi kebutuhan penanganan Covid-19.
"Saya datang untuk melihat bagaimana fasilitas yang ada di sini, apa yang provinsi bisa bantu nanti didistribusikan ke sini," ujarnya.
Wagub Josef berharap masyarakat terus menjaga dan mematuhi protokol kesehatan. "Kita harapkan masyarakat perkuat iman dan jaga imun. Masyarakat tetap jaga jarak, jangan kerumun, tidak boleh pesta," tegasnya.
Mengenai penegakan protokol kesehatan, Wagub Josef meminta aparat TNI dan Polri serta Satpol PP menindak tegas masyarakat yang melanggar. "Kami akan memaksa mereka untuk tertib, tidak main main lagi," tandasnya.
Berdasarkan data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi NTT, total 4.668 kasus Corona pada Rabu (27/1). Sebanyak 2.246 pasien dinyatakan sembuh dan 130 orang meninggal dunia. Sementara 2.292 pasien masih menjalani perawatan dan karantina.
Terjadi peningkatan secara drastis kasus Covid-19 dalam sebulan terakhir. Kasus melonjak 2 kali lipat dari kasus Desember 2020. Tercatat 45,9 persen kasus Covid-19 muncul Januari 2021.
Menurut Wagub Josef, kondisi tersebut sudah berada pada level tanggap darurat. "Ini sudah tanggap darurat," tandasnya.
Dalam kondisi yang disebutnya sebagai masa transisi ini, maka keselamatan manusia harus diletakkan di atas segalanya. "Masa transisi ini maka keselamatan manusia diatas segalanya, salus populi suprema lex," ujarnya.
Saat berada di Rumah Sakit SK Lerik, Wagub Josef sempat melayat seorang tenaga kesehatan yang meninggal akibat Covid-19. Wagub Perawat berusia 50 tahun itu meninggal dengan comorbid. Ia memberi penghiburan dan semangat kepada tenaga kesehatan yang berduka di depan lobi rumah sakit.
"Saya akan bicara dengan wali kota agar tenaga kesehatan diberikan vitamin yang cukup tinggi, perhatian yang cukup dan insentif mereka harus lancar," ujarnya.
Tanggapan Ombudsman
Kepala Ombudsman RI Perwakilan NTT, Darius Beda Daton menanggapi kelangkaan oksigen yang dialami rumah sakit di Kota Kupang. Menurutnya, krisi oksigen saat ini diakibatkan karena melonjaknya kebutuhan oksigen untuk pasien di awal Januari 2021.
Kamis kemarin, Darius mengunjungi Rumah Sakit St Carolus Borromeus Belo guna mendapatkan informasi ketersediaan oksigen.
Menurut Darius, stok oksigen di 12 RS Kota Kupang memang sedang menjadi persoalan tersendiri karena lonjakan pasien di IGD Rumah Sakit dengan saturasi oksigen minim di bulan Januari. Sehingga suplaiyer di Kota Kupang pun sulit untuk melayani permintaan sebanyak itu.
"Lonjakan pasien ini menyebabkan kebutuhan harian oksigen dari 12 rumah sakit Kota Kupang turut melonjak mencapai 450-500 tabung perhari. Disisi lain, sementara suplayer oksigen hanya mampu menyediakan 200-250 tabung oksigen perhari," kata Darius.
Darius mengaku telah berkoordinasi ke Pemprov NTT. Menurutnya, defisit oksigen ini telah difasilitasi Pemprov NTT dengan mendatangkan penyedia oksigen dari luar NTT, hanya saja suplayer baru bisa mendatangkan tabung oksigen pada awal Febuari.
"Semoga saja pada akhir Januari hingga awal Februari nanti tidak ada lagi lonjakan pasien yang bisa saja berpotensi ditutupnya layanan IGD di RS Kota Kupang," imbuh Darius.
Terpisah, Dekan Fakultas Kesehatan Universitas Citra Bangsa (UCB) Kupang, Vinsen Belawa Making, SKM, M.Kes mengatakan, kelangkaan oksigen saat ini menjadi masalah bagi para pasien di rumah sakit.
"Oksigen sebagai hal yang terpenting atau vital bagi pasien yang mengalami gangguan pernapasan, terutama pasien Covid-19. Hal ini dapat berpengaruh dalam proses perawatan hingga berujung kematian," katanya.
Sekretaris Umum Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Provinsi NTT ini berharap pemerintah bekerja lebih keras lagi dalam menangani persoalan kelangkaan oksigen.
"Kondisi saat ini yang kita takutkan dari dahulu. Karena apabila terlambat dalam pengadaan oksigen, dengan kelonjakan pasien yang samakin tinggi, maka kita akan alami kesusahan," ujar Vinsen.
"Hal yang paling utama dilakukan pemerintah adalah pengadaan oksigen secara cepat, serta perbanyak rumah sakit penyangga untuk penampungan pasien Covid-19, dengan prokes Covid-19 yang harus dipertegas dan sanksi-sanksi harus berjalan dengan tegas," tambah Vinsen. (hh/cr6)