Virus Nipah

TAHU Bahaya Kelelawar Pemakan Buah? Sumber Virus Lebih Mematikan darI Corona,Tingkat Kematian Tinggi

Terbaru muncul virus bernama Nipah yang diteliti berinang dari kelelawar pemakan buah. Simak penjelasannya

Editor: Benny Dasman
KOMPAS.com/Dok. Shutterstock
Ilustrasi kelelawar buah 

dan tingkat kematian yang disebabkan virus ini tinggi," katanya, Rabu (27/1), seperti dikutip dari BBC.

Supaporn dan tim menemukan, tingkat kematian virus Nipah berkisar antara 40 hingga 75 persen, tergantung lokasi terjadinya wabah.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini juga sedang meninjau daftar panjang patogen yang dapat menyebabkan darurat kesehatan masyarakat untuk memutuskan prioritas anggaran riset dan pengembangan.

Mereka fokus pada patogen yang paling mengancam kesehatan manusia, yang berpotensi menjadi pandemi, dan yang belum ada vaksinnya.

Banyak kesempatan

Ada beberapa alasan yang membuat virus Nipah begitu mengancam. Periode inkubasinya yang lama,

dilaporkan hingga 45 hari dalam satu kasus, berarti ada banyak kesempatan bagi inang yang terinfeksi, tidak menyadari bahwa mereka sakit, untuk menyebarkannya.

Selain itu, virus itu dapat menginfeksi banyak jenis hewan, menambah kemungkinan penyebarannya,

dan dapat menular baik melalui kontak langsung maupun konsumsi makanan yang terkontaminasi.

Seseorang yang terinfeksi virus Nipah dapat mengalami gejala-gejala pernapasan termasuk batuk, sakit tenggorokan, meriang dan lesu,

dan ensefalitis, pembengkakan otak yang dapat menyebabkan kejang-kejang dan kematian.

Singkatnya, ini adalah penyakit yang sangat berbahaya bila tersebar.

Berdasarkan catatan, virus Nipah pertama kali muncul di Malaysia pada 1999. Virus menyerang para peternak babi di negeri Jiran.

Infeksi virus Nipah dapat didiagnosis dengan riwayat klinis selama fase akut dan fase penyembuhan penyakit.

Tes identifikasi utama yang digunakan adalah reverse-transcriptase polymerase chain reaction (RT-PCR)

Halaman
123
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved