PERANG Besar Laut China Selatan Sulit Dihindari,12 Jet TempurChina vs 1 Kapal Induk 3Kapal RudalAS
Skala ketegangan di Laut China Selatan mengalami peningkatan sangat tajam dalam beberapa hari terakhir
PERANG Besar di Laut China Selatan Sulit Dihindari, 12 Jet Tempur China Siap Beri Tembakan Pertama ke Armada AL AS
POS KUPANG.COM -- Skala ketegangan di Laut China Selatan mengalami peningkatan sangat tajam dalam beberapa hari terakhir
Bahkan pada level yang lebih berbaha. Grup tempur angkatan laut Amerika atau US Navy mengirimkan USS Theodore Roosevelt bersama tiga kapal pengawalnya yang berkemampuan menembakan rudal kelas berat
Sementara China juga merespon dengan mengurumkan 12 Jet tempur sekaligus untuk mengadang peregerakan kapal-kapal Amerika itu
Laut China Selatan kian hari kian bergejolak, seoerti pada beberapa hari ini saat militer Tiongkok dan militer Amerika Serikat (AS) sama-sama kirimkan pasukan.
Baru-baru ini, Kementerian Luar Negeri China mengancam AS gegara militer Joe Biden kirimkan kapal induk beserta kapal penghancur ke Laut China Selatan.
Bahkan Beijing secara terang-terangan mengatakan AS telah melupakan perdamaian demi kepentingan pribadi.
Ketagangan kedua belah pihak ternyata tak mereda meski AS telah berganti kepemimpinan.
Kementerian Luar Negeri China mengecam Amerika Serikat ( AS) setelah kapal induk AS dikerahkan ke Laut China Selatan.
Baca juga: Covid-19 Indonesia Tembus 1 Juta Kasus, Langsung Jadi Sorotan Media Asing, Semua Rumah Sakit Penuh
Baca juga: Ariel NOAH Kalah, Bunga Citra Lestari Ternyata Naksir Aktor Tampan ini, Dibocorkan sang Putra
China menyebut AS terlalu sering mengirim kapal dan pesawatnya ke Laut China Selatan.
Dan itu, menurut Beijing, tidak bagus untuk perdamaian.
"Amerika Serikat sering mengirim pesawat dan kapal ke Laut China Selatan untuk melenturkan ototnya," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian , kepada wartawan, Senin (25/1/2021).
“Ini tidak kondusif untuk perdamaian dan stabilitas di kawasan,” imbuh Zhao.
Laut China Selatan merupakan perairan yang strategis dan telah lama menjadi fokus pertikaian antara Beijing dan Washington.
China seringkali mengungkapkan kemarahannya oleh aktivitas militer AS di perairan tersebut sebagaimana dilansir dari Reuters.