Tim Medis Puskesmas Oepoi Lakukan Pelayanan Kesehatan Bagi Warga Terdampak Longsor

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Peduli kemanusiaan terhadap warga yang alami dampak dari tanah longsor di Kelurahan TDM, Kota Kupang, pihak Puskesmas Oepoi lakukan pelayanan kesehatan dengan memberikan obat-obatan dan makanan tambahan.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Selasa (26/1), berada di aula atau tempat warga yang mengalami dampak dari longsor tersebut, ada banyak anak-anak dan ibu-ibu hamil yang berada dilokasi tersebut yang membutuhkan perlindungan dan penambahan asupan gizi di saat situasi seperti saat ini.

Baca juga: Jamkrindo Cabang Kupang Beri Jaminan Kredit Dukung PEN hingga Rp 80 Miliar

Melihat persoalan ini, Kepala Puskesmas Oepoi, Nurdiana Nurdin saat ditemui POS-KUPANG.COM di lokasi menyampaikan, melihat keadaan warga masyarakat yang berada di lokasi penampungan ini, pihaknya langsung terjun ke lokasi untuk lakukan pelayanan, dan juga di lokasi warga TDM ini menjadi salah satu wilayah kerja Puskesmas Oepoi.

"Melihat warga terdampak longsor di tempat penampungan ini, menjadi bagian tugas dan tanggungjawab kami. Karena wilayah kelurahan TDM adalah wilayah kerja kami," ungkapnya.

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Masih Dominasi Pengidap HIV dan AIDS di Lembata

Dikatakan Nurdiana, ada beberapa warga yang terdampak tanah longsor ini yang menjadi bagian tugas dan tanggungjawab puskesmas oepoi untuk memberikan pelayanan kesehatan.

"Hari ini ada tujuh anak-anak yang kami sudah berikan pelayanan kesehatan, dimana anak-anak itu mengeluh deman, batuk, pilek dan diare," kata Nurdiana

Selain lakukan pelayanan kesehatan, Kata Nurdiana, pihaknya juga berikan asupan gizi tambahan seperti biskuit balita dan biskuit bagi ibu hamil.

Ia menyampaikan, terkait dengan pelayanan kesehatan yang diberikan, pihaknya akan lakukan pelayanan selama warga terdampak longsor berada di tempat penampungan tersebut.

Ia menambahkan, terkait dengan persoalan rapid test masal bagi warga terdampak longsor yang berkerumunan, pihaknya belum dapat pastikan apakah nantinya ada proses rapid masal atau tidak, karena persoalan ini terkait dengan logistik rapid antigen dan pihaknya pun harus berkoordinasi dengan dinas kesehatan. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)