SMPK Giovanni Kupang Ubah Sistem Pembelajaran di Semester Genap
Manajemen SMPK Giovanni Kupang menerapkan sistem pembelajaran yang berbeda di semester genap tahun 2021
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Manajemen SMPK Giovanni Kupang menerapkan sistem pembelajaran yang berbeda di semester genap tahun 2021.
Hal ini diungkapkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMPK Giovanni, Jacobus Simon Boleng, S.Pd., M.Hum., pada Selasa (19/01/2021).
"Untuk proses belajar mengajar semester genap ini tidak jauh beda dengan semester lalu. Kita tetap daring tetapi ada sedikit perubahan cara, kita lihat pengalaman dari semester ganjil ada kekurangan disitu, jadi kita perbaiki di semester genap ini," ungkap Jac.
Baca juga: Larangan Gunakan Masker Scuba Tidak Pengaruhi Aktivitas Kunjungan ke Mall
Pembelajaran daring dilakukan dengan aplikasi Zoom Meeting, Google Classroom dan untuk penugasan melalui WhatsApp grup kelas masing - masing.
Jika semester sebelumnya pengumpulan tugas dilakukan melalui aplikasi secara online, kali ini pengumpulannya tersentral di sekolah. Dalam satu bulan siswa bisa dua kali datang ke sekolah untuk pengumpulan tugas.
Baca juga: Bersama Babinsa, Dandim TTS Lakukan Sosialisasi 3M dan 3T
"Orangtua yang dianjurkan untuk datang mengumpulkan tugas tersebut, disediakan ruangan khusus tanpa bertemu siapa - siapa jadi orangtua langsung melakukan protokol kesehatan, langsung menuju ruang yang ditentukan, di situ sudah disiapkan sepuluh map dengan sepuluh mata pelajaran dari jenjang kelas VII, VIII dan IX," jelas Jac.
Dikatakan Jac, semester lalu, penyampaian tugas melalui google classroom banyak anak yang belum mengerti caranya atau banyak anak yang masih acuh tak acuh sehingga beberapa tugas masih belum sempat dikumpulkan semester lalu.
"Jadi cara kami yang sekarang menggunakan cara itu (kumpul tugas di sekolah) jadi satu bulan dua kali," ujarnya.
"Dalam minggu kedua dan minggu keempat setiap bulan bisa mengantarkan tugas, jadi tidak sepuluh mata pelajaran satu kali tergantung mata pelajaran yang diberikan," kata Jac.
Dalam satu hari, lanjut Jac, para siswa SMPK Giovanni mengikuti kegiatan pembelajaran mulai dari jam 8 pagi sampai dengan jam 1 siang untuk 3 mata pelajaran diselingi istirahat 30 menit.
"Sekolah seperti biasa tetapi waktunya lebih dipersingkat. Ada mata pelajaran tertentu yang membutuhkan waktu yang lama tetapi disamakan semuanya seperti Matematika, Bahasa Indonesia, mereka membutuhkan waktu yang lama tetapi dalam pembelajaran daring ini waktunya ditentukan sama semua untuk 10 mata pelajaran jadi 80 menit satu mata pelajaran," jelasnya.
Jika siswa menemui kesulitan dalam belajar, siswa bebas berdiskusi dengan setiap guru mata pelajaran pada rentang waktu yang normal misalnya dari pagi sampai sebelum istirahat malam.
Untuk mata pelajaran yang ada praktikumnya, kata Jac, misalnya pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) terkendala dengan proses pembelajaran daring ini, namun, untuk pelajaran lain yang juga membutuhkan praktek seperti Bahasa Inggris bisa dilakukan melalui Zoom Meeting yakni dengan menyuruh siswa membaca per paragraf dari cerita yang ada.
Demikian juga pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK), ada praktek tertentu yang dikirimkan melalui video sehingga siswa melakukan praktek di rumah, divideokan kemudian dikirimkan.
"Karena membutuhkan gerakan - gerakan yang disesuaikan dengan materi yang ada saat itu," ujar Jac.