Ini yang Dilakukan Bupati dan Wakil Bupati Ngada Terpilih Dalam 100 Hari Kerja

Ini yang dilakukan bupati dan wakil bupati Ngada terpilih dalam 100 Hari Kerja

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Ketua KPUD Stanislaus Neke menyerahkan berita acara penetapan kepada wakil bupati Ngada terpilih Raymundus Bena di Aula KPUD Ngada, Jumat (22/1/2021). 

Ini yang dilakukan bupati dan wakil bupati Ngada terpilih dalam 100 Hari Kerja

POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Komisi Pemilihan Umum Daerah ( KPUD) Kabupaten Ngada telah menetapkan pasangan nomor urut dua yakni Andreas Paru dan Raymundus Bena menjadi bupati dan wakil bupati Ngada terpilih untuk periode 2021-2026 di Aula Kantor KPUD Ngada, Jumat (22/1/2021).

Meski tidak hadir dalam pleno penetapan pasangan terpilih yang digelar oleh KPUD Ngada karena masih dalam perjalanan pulang ke Kabupaten Ngada, Bupati Ngada terpilih Andreas Paru mengatakan, ada dua agenda penting yang akan dilakukan oleh AP-RB dalam 100 hari kerja setelah dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Ngada.

Baca juga: Pasien Covid-19 di Kabupaten Mabar Dimakamkan Malam Hari

Dua agenda penting tersebut diantaranya adalah penanganan dan pencegahan covid-19 serta penyusunan RPJMD dan kegiatan musrembang yang sudah sampai ditingkat kecamatan. Dua agenda tersebut yang menjadi fokus untuk dilakukan setelah dilantik menjadi bupati dan wakil bupati Ngada.

"Karena kaitan dengan tagline kami, Tante Nela Paris (Tani Ternak Nelayan, dan Pariwisata) supaya dipadukan, disinergiskan, dan dikonkretkan dengan usulan-usulan dalam musrembang desa yang sudah berjalan. Tinggal saja di tingkat kecamatan yang kami lihat kembali. Jadi itu dua hal yang akan kami lakukan dalam 100 hari kerja," kata Andres melalui sambungan telepon selulernya kepada Pos Kupang, Jumat (22/1/2020).

Baca juga: Bupati Sunur: Informasi Untuk Masyarakat Harus Akurat Sosialisasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

Terkait dengan pencegahan covid-19, jelas Andres, pihaknya berencana akan memutus mata rantai penyebaran virus tersebut dengan kegiatan yang selama ini sudah dilakukan seperti terus mengedukasi masyarakat untuk sebisa mungkin mentaati protokol kesehatan sesuai dengan anjuran dari pemerintah.

"Seperti menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan memakai masker. Tentunya hal itu yang akan terus digalakkan dalam 100 hari kerja kedepannya," ungkapnya.

Selain itu, ungkap Andreas, pemerintah akan memperketat mobilitas masuknya warga yang berasal dari luar daerah yang akan masuk ke kabupaten Ngada. Selain itu pihaknya juga akan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama memerangi virus corona tersebut sehingga dapat memutus mata rantai penyebaran covid-19.

"Karena satu hal yang sangat memperhatikan itu adalah kita harus meningkat lagi kesadaran masyarakat untuk bisa mentaati protokol kesehatan secara sadar, sukarela, sehingga betul-betul bisa mencegah penularan covid-19 ini," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Ngada terpilih, Raymundus Bena menambahkan, karena pelatikan dilakukan pada pertengahan bulan februari, sementara tahun anggaran sudah berjalan sejak awal Januari, maka hal ketiga yang akan dilakukan dalam 100 hari kerja nantinya adalah melakukan evaluasi terhadap penyerapan anggaran dalam satu setengah bulan ini.

"Jadi anggaran yang sudah disepakati dengan DPR pada bulan November 2020, tentu eksekusinya mulai awal Januari. Sampai pada pertengahan Februari sudah sejauh mana penyerapan anggaran nya," ungkapnya.

Raymundus mengatakan, selain evaluasi penyerapan anggaran untuk tahun 2021, pihaknya juga akan melakukan evaluasi terkait dengan penyerapan anggaran pada tahun 2020 lalu. Evaluasi tersebut dilakukan supaya pihaknya dapat mengetahui apa saja kendala yang terjadi selama ini.

"Bukan untuk apa, tapi kami bisa tahu, kendala di 2020 terkait dengan program pemerintah itu apa saja kendala, apakah dimungkinkan kembali untuk dilakukan penyempurnaan di 2021 atau sudah ditetapkan dalam perda APBD 2021, misalnya ada proyek yang tidak sempat dituntaskan di tahun 2020 dan dilanjutkan di 2021, ini kita harus tau," ungkapnya.

Terkait dengan program dan kegiatan unggulan yang berkaitan dengan Tante Nela Paris, namun belum diakomodir dalam APBD tahun 2021, jelas Raymundus, nanti akan didiskusikan dengan DPRD Kabupaten Ngada.

"Sehingga bisa dimungkinkan di perubahan anggaran. Apalagi ketika kemarin dilakukan konsolidasi dengan Bapak Bupati Paulus Soliwoa, juga ada hal-hal yang bagus yang menurut saya Pak Paulus welcome dengan beberapa program yang bisa diinclude di 2021 ini bisa kita masukan. Mungkin dicicil 30-40 persen dari program secara keseluruhan di tahun 2021 ini, yang full nanti di 2022," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved