Wilayah Selatan Sumba Timur Rawan Longsor
Hampir semua wilayah di daerah Selatan Sumba Timur rawan bencana longsor. Kondisi ini karena topografi pegunungan
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Hampir semua wilayah di daerah Selatan Sumba Timur rawan bencana longsor. Kondisi ini karena topografi pegunungan dan tekstur tanah dominan lempung berpasir.
Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumba Timur, Ir. Mikail Jakalaki, Kamis (21/1/2021).
Menurut Mikail, selama ini wilayah yang rawan selalu terjadi bencana alam longsor adalah sejumlah wilayah di selatan Sumba Timur.
"Jadi kalau mau lihat itu, daerah yang rawan longsor itu ada di selatan Sumba Timur. Mulai dari Kecamatan Tabundung sampai Pinu Pahar dan Kecamatan Karera," kata Mikail.
Baca juga: 1 Anggota Polres Manggarai Barat Positif Covid-19
Dijelaskan, selain wilayah selatan Sumba Timur, sebagian wilayah barat di Lewa dan Lewa Tidahu dan Katala Hamu Lingu.
" Kita dapat informasi dari BMKG bahwa intensitas curah hujan akan tinggi pada bulan ini. Bahkan , sejak akhir Desember lalu, karena itu kita dari BPBD sudah siaga," katanya.
Baca juga: Wabup Matim Jaghur Stefanus Terkonfirmasi Positif Rapid Antigen
Dikatakan, selain curah hujan yang tinggi, wilayah-wilayah tersebut juga dengan topografi pegunungan dan tekstur tanah dominan lempung berpasir.
Mikail mengatakan, selain di wilayah selatan Sumba Timur, ada juga yang sangat rawan longsor yakni di Kecamatan Matawai La Pawu.
"Di Matawai La Pawu, tepatnya di Hawurut itu longsornya cukup parah dan perlu penanganan secepatnya. Kita sudah siapkan anggaran untuk tangani longsor di Hawurut, tentu kita berkoordinasi dengan lintas sektor terkait, terutama Dinas PUPR," ujarnya.
Ditanyai soal wilayah sekitar Kota Waingapu, ia mengakui, ada beberapa titik yang sering juga mengalami longsor, yakni di Kelurahan Kambajawa dan Kelurahan Wangga.
"Kita ketahui bersama bahwa, saat ini memang kita fokus pada penanganan Covid-19, tapi tetap kita perhatian pada bencana longsor maupun banjir. Kita tetap siaga juga dan terus mengikuti informasi dari BMKG," ujarnya. (Laporan Reporter POS - KUPANG.COM,Oby Lewanmeru)