Berita Mancanegara

Sosok Avril Haines SENYAP Tapi MEMATIKAN! Badan Intelijen Nasional AS Dipimpin Seorang Wanita 

Avril Haines dites di hadapan Komite Intelijen Senat, Rabu (20/1/20201), dan sempat menerima rintangan keras dari Senator Republik

Editor: Benny Dasman
Istimewa
Kamis, 21 Januari 2021 10:52 zoom-inlihat fotoBadan Intelijen Nasional AS Dipimpin Seorang Wanita, Sosok Avril Haines Senyap Namun Mematikan Newsweek/PeteSouza/WhiteHouse Avril Danica Haines Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Badan Intelijen Nasional AS Dipimpin Seorang Wanita, Sosok Avril Haines Senyap Namun Mematikan, https://sumsel.tribunnews.com/2021/01/21/badan-intelijen-nasional-as-dipimpin-seorang-wanita-sosok-avril-haines-senyap-namun-mematikan?page=4. Editor: Siemen Martin 

POS KUPANG, COM  - Avril Haines (51) dipercaya Joe Biden sebagai Direktur Intelijen Nasional AS.

Dia menjadi nama pertama yang resmi mengisi kabinet Biden-Harris setelah Senat AS menyetujui.

Avril Haines dites di hadapan Komite Intelijen Senat, Rabu (20/1/20201), dan sempat menerima rintangan keras dari Senator Republik Tom Cotton dari Arkansas.

Cotton keberatan atas pencalonan Haines.

Haines akan memimpin komunitas intelijen nasional, yang berulang kali diremehkan dan dikesampingkan Trump selama empat tahun masa jabatannya.

Ini adalah biografi Avril Haines?

Nama lengkapnya Avril Danica Haines, lahir 29 Agustus 1969. Ia seorang berlatar belakang pengacara, yang lalu karirnya melesat di dunia intelijen.

Di era pemerintahan Barrack Obama, Haines menduduki jabatan Wakil Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, menggantikan Antony Blinken, yang kini dijagokan sebagai Menteri Luar Negeri Biden.  

Ia lalu jadi Wakil Direktur Central Intelligence Agency (CIA), wanita pertama AS yang memegang posisi ini.

Haines lahir di Manhattan, New York dari pasangan Adrian Rappin (née Adrienne Rappaport) dan Thomas Haines.

Ibunya seorang pelukis. Haines mengidentifikasi keyakinan Yahudi ibunya. Ayahnya meninggal akibat sakit paru-paru dan tuberkulosis saat Haines berusia 15 tahun.

Ayahnya ahli biokimia dan profesor emeritus di City College, yang membantu mendirikan CUNY School of Medicine, tempat ia menjabat sebagai ketua departemen biokimia.

Setelah lulus dari Hunter College High School, Haines pergi ke Jepang selama satu tahun dan mendaftar di Kodokan, sebuah institut judo elit di Tokyo.

Pada 1988, Haines mendaftar di Universitas Chicago. Ia belajar fisika teoretis. Di sela-sela kuliahnya, Haines bekerja memperbaiki mesin mobil di bengkel mekanik di Hyde Park.

Pada 1991 Haines mengambil kursus tambahan sebaga penerbang di New Jersey. Di situlah ia bertemu calon suaminya, David Davighi.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved