Pemakaman ASN Positif Rapid Antigen di Ende Diwarnai Penolakan Warga

Pemakaman VP (43) salah satu Aparatur Sipil Negara ( ASN) di lingkup Pemkab Ende sempat diwarnai aksi penolakan sejumlah warga Potu

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Direktris RSUD Ende dr. Aries Dwi Lestari usai bertemu sejumlah warga yang menolak pemakaman ASN probable di pemakaman umum Katolik, Potu, Onekore, Ende, Senin (18/1/2021). 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Pemakaman VP (43) salah satu Aparatur Sipil Negara ( ASN) di lingkup Pemkab Ende sempat diwarnai aksi penolakan sejumlah warga Potu, Kelurahan Onekore, Senin (18/1/2021).

VP meninggal dunia di RSUD Ende, dengan status prabable karena sebelumnya terkonfirmasi positif rapid antigen.

VP meninggal pagi tadi sekitar pukul 06.00 Wita setelah sempat diisolasi di RSUD Ende, sejak Sabtu (17/1/2021).

Baca juga: Bupati Manggarai Timur Agas Andreas Terpapar Covid-19

 

Warga menolak jenazah VP dimakamkan di pemakaman umum Potu karena takut tertular Corona atau Covid-19.

Pantauan POS-KUPANG.COM, sejumlah warga yang menolak tersebut berjaga di pintu masuk menuju pemakaman, sejak pukul 08.00 Wita.

Sempat terjadi keributan kecil dan adu mulut antar warga dan para pihak keamanan yang bersiap mengawasi proses pemakaman.

Baca juga: Jembatan Gantung Mego Ambruk

Dandim 1602 Ende Letkol Inf Nelson Paido Makmur, turun langsung ke lokasi untuk memberi pemahaman kepada warga.

Sekitar pukul 09.00 Wita, Direktris RSUD Ende, dr. Aries Dwi Lestari turun ke lokasi, bertemu sejumlah warga yang menolak. Warga akhirnya menerima VP dimakamkan di pemakaman umum tersebut.

Diwawancarai POS-KUPANG.COM, usai bertemu warga, dr. Aries mengatakan, warga sudah paham dan tidak menolak lagi.

"Yah ini juga kita yang kurang sosialisasi kepada masyarakat, makanya ada penolakan. Ini jadi catatan sosialisasi harus lebih baik lagi," ungkapnya.

Menurutnya, proses pemakaman dilakukan secara ketat menerapkan protokol kesehatan.

Terkait lokasi pemakaman, lanjutnya, tidak menyalahi pedoman. "Ini ada pedoman dari pusat. Kita pastikan sesuai pedoman," tegasnya.

Dokter Aries mengatakan, satu ASN lain yang meninggal dunia hari ini bersinisial AS (58) sudah dimakamkan di pemakaman umum Islam Desa Nanganesa.

Dia menjelaskan AS memiliki penyakit bawaan yakni hipertensi dan diabetes. Sedangkan VP tidak memiliki penyakit bawaan. "Dia hanya obesitas," ungkapnya.

Dokter Aries berpesan, masyarakat Kabupaten Ende tidak boleh menganggap enteng batuk, pilek.

Menurutnya, jika mengalami batuk dan pilek sebaiknya langsung memeriksakan diri untuk selanjutnya dilakukan swab antigen.

"Tolong jangan anggap enteng, kalau dibiarkan kita tidak pernah akan tau sebabnya apa dan sampai tunggu parah baru memeriksakan diri," tegasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved