Jembatan Gantung Mego Ambruk

Bangunan jembatan gantung di Desa Korobhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka ambruk diterjang banjir

Editor: Kanis Jehola
FOTO BPBD SIKKA/PK
Banjir di Dusun Duli, Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Sikka. 

POS-KUPANG.COM - MAUMERE - Bangunan jembatan gantung di Desa Korobhera, Kecamatan Mego, Kabupaten Sikka ambruk diterjang banjir, Minggu (17/1) sore. Infrastruktur ini baru selesai dibangun dan diresmikan.

Kejadian itu telah dilaporkan kepada Pemda Sikka. Bupati Sikka Robby Idong memerintahkan Dinas PUPR ke lokasi untuk melakukan penanganan jembatan yang dikerjakan dengan menggunakan dana desa itu.

Kapolsek Paga Donatus Paru bersama anggota langsung memantau di lokasi kejadian.
Selain jembatan gantung, tanaman pertanian dan ternak disapu banjir di areal Kali Wajo. Sejumlah rumah warga terendam banjir. Tinggi air mencapai 1 meter.

Baca juga: Warga Suku Kemak Belu Buat Ritual Usir Covid-19

Kondisi tersebut membuat warga Desa Reroroja panik karena air sungai meluap hingga merendam pemukiman warga.

Kondisi yang sama terjadi di Desa Done, Kecamatan Magepanda. Luapan sungai merusak tanaman pertanian.

Baca juga: Polsek Alak Gagalkan Pengiriman Tenaga Kerja Ilegal NTT Ke Papua

Banjir juga menerjang wilayah Desa Wairbleler, Kecamatan Waigete. Jalan Trans Flores di wilayah Desa Wairbleler, tertutup banjir. Luapan air dari kali mati membuat akses jalan negara tergenang air. Material seperti pasir, kerikil dan sampah menutup badan jalan Maumere-Larantuka.

Banjir juga terjadi di depan SDK Likot, Desa Hoder, Kecamatan Waigete. Air meluap dari Deker Likot dan menggenangi halaman rumah warga. Pada pukul 17.20 Wita, Kapolsek Waigete bersama anggota memantau langsung kejadian.

Sementara itu, Romanus Ngura (55), warga Tanangalu, Desa Masabewa, Kecamatan Paga, Kabupaten Sikka, meninggal dunia. Sebelum menghembuskan napas terakhir, Romanus basah kuyub dan kedinginan.

Ia sempat melambaikan tangan meminta tolong kepada dua warga yang sedang melintas pergi ke sawah. Kedua warga itu kemudian menghampiri Romanus yang saat itu sudah dalam keadaan lemas di persawahan Desa Bhera, Kecamatan Mego.
Melihat Romanus lemas, kedua warga lalu meminta bantuan orang mengevakuasi Romanus menuju ke Puskesmas Lekebai.

Upaya warga tidak menyelamatkan Romanus. Romanus meninggal saat berada Puskesmas Lekebai.

Informasi dari lokasi kejadian, Minggu sore, dua saksi yang membantu korban yakni Stefanus Taku dan Avelina Linda. Keduanta adalah warga Desa Bhera, Kecamatan Mego.

Keluarga kepada polisi Polsek Paga menjelaskan, korban memilikki riwayat penyakit gangguan pernapasan (asma) dan mengalami kelelahan karena faktor kedinginan. Pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah. (ris)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved