Kepala Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Sumba Barat, Pasola Tetap Jalan Tanpa Atraksi Pasola
Pelaksanaan Pasola Lamboya maupun Pasola Wanokaka tahun 2021 tetap berjalan dengan fokus ritual adat pasola tanpa atraksi pasola
Penulis: Petrus Piter | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | WAIKABUBAK---Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Barat, Charles H.Weru, S.Sos mengatakan, pelaksanaan Pasola Lamboya maupun Pasola Wanokaka tahun 2021 tetap berjalan dengan fokus ritual adat pasola tanpa atraksi pasola.
Hal itu berarti masyarakat tidak dapat menyaksikan adanya atraksi pasola berupa perang lembing antar dua pasukan berkuda di lapangan pasola Lamboya maupun di lapangan pasola Wanokaka sebagaimana berlangsung selama ini. Hal itu demi mencegah terjadi kerumunan yang rawan terjadi penularan virus corona.
Baca juga: Update Corona Sumba Timur - Ada Tambahan 24 Kasus Positif Covid-19
Keputusan tersebut diambil berdasarkan kesepakatan bersama dalam rapat bersama Bupati Sumba Barat, Drs.Agustinus Niga Dapawole, Kapolres Sumba Barat, AKBP FX. Irwan Arianto, Dandim 1613 Sumba Barat, Letkol Czi Irawan Agung Wibowo,S.T,M.Tr(Han), Camat Wanokaka,Camat Lamboya dan Camat Lamboya Barat, tokoh masyarakat dan para rato (tokoh adat), penanggungjawab pasola dan memperhatikan maklumat Kapolri yang berlangsung di aula kantor Bupati Sumba Barat, Kamis (14/1/2021).
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sumba Barat, Charles H.Weru, S.Sos menyampaikan hal itu di ruang kerjanya, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Wakil Wali Kota Kupang Pantau Operasi ProKasih di Perbatasan Kota
Menurutnya, pelaksanaan pasola Lamboya diperkirakan berlangsung awal Pebruari 2021 dan Pasola Wanokama sekitar awal Maret 2021.
Ia menjelaskan, dalam kajian awal tentang pelaksanaan pasola tahun 2021 ini, mengusulkan 3 opsi yakni pertama pasola tetap berlangsung dengan hanya dihadiri masyarakat di Pulau Sumba, kedua hanya dihadiri masyarakat Kabupaten Sumba Barat saja dan hanya dihadiri 3 kecamatan saja yakni Wanokaka, Lamboya dan Lamboya Barat.
Namun dalam rapat bersama dengan pertimbangan mencegah kerumunan masa dan memperhatikan maklumat Kapolri maka dalam dapat tersebut memutuskan pasola tetap jalan dengan fokus ritual adat tanpa ada atraksi pasola.
Menindaklanjuti kesepakatan tersebut maka pemerintah, kepolisian dan Kodim 1613 Sumba Barat mensosialisasikan kesepakatan pasola tanpa atrasi pasola secara berjenjang sampai tingkat desa, dusun, RT /RW untuk seterusnya disampaikan kepada masyarakat agar memahami keputusan bersama itu. Semua itu dilakukan demi mencegah penularan virus corona di Sumba Barat tercinta ini. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Petrus Piter)