Selain Jokowi, Ini 7 Pemimpin Dunia yang Divaksin Pertama, Rasakan Efek Samping yang Sama?
Selain Jokowi, Ini 7 Pemimpin Dunia yang Divaksin Pertama, Rasakan Efek Samping yang Sama?
Perdana Menteri Lee Hsien Loong menjadi anggota pertama pemerintah Singapura yang menerima vaksin COVID-19 pada hari Jumat, 8 Januari 2021.
Dilansir Yahoo! News, Lee Hsien Loong menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech bersama dengan anggota staf di Singapore General Hospital (SGH).
Setelah mengambil suntikan vaksinasi, PM Lee mengatakan kepada wartawan, "Saya mengambil kesempatan untuk melakukan suntikan sendiri pagi ini dan sekarang saya sudah selesai - 30 menit menunggu, tidak ada yang terjadi."
"Saya sudah mendapatkan kartu saya, dan janji akan kembali dalam waktu tiga minggu. Tidak menyakitkan, efektif. Dan itu penting."
4. PM Israel Benjamin Netanyahu
Baca juga: Promo MAKMUR, Makan Murah Sepuasnya Hanya Rp55 Ribu di Swiss-Belinn Kristal Kupang
Baca juga: Link Live Streaming Pemakaman Syekh Ali Jaber, Klik Di Sini Ada 3 Link Pemakaman Ulama Indonesia Ini
Baca juga: Ditetapkan Tersangka, Bupati Manggarai Barat CH Dula dan Belasan Tersangka Lain Dibawa Ke Kupang
PM Israel Benjamin Netanyahu telah menerima suntikan vaksin Covid-19 bulan lalu.
Ia bahkan sudah menerima suntikan keduanya.
Dilansir Ooutlook India, Benjamin Netanyahu menerima dosis kedua vaksin Covid-19 pada Sabtu (9/1/2021).
Meski melakukan kanmpanye vaksinasi tercepat di dunia, Israel kini masih melakukan lockdown nasional ketiga akibat adanya lonjakan kasus.
Israel telah memberikan satu dari dua dosis vaksin kepada hampir 20% populasinya.
Netanyahu mengatakan pada Sabtu, mereka telah mendapatkan cukup vaksin untuk menginokulasi seluruh populasi orang dewasa pada akhir Maret.
5. Wakil Presiden AS Mike Pence
Wakil Presiden Amerika, Mike Pence mendapat dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech pada 18 Desember lalu.
Vaksinasi yang disiarkan di TV merupakan upaya untuk meningkatkan kepercayaan publik terhadap keamanan dan efektivitas vaksin.
Pence menyebut vaksin sebagai "keajaiban medis" dan menekankan keandalan proses pengembangannya.