Gara-gara Kerumunan Saat Libur Tahun Baru, 3 Destinasi Wisata Ini Ditutup

Tiga destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo ditutup oleh Satgas Covid-19 gara-gara menimbulkan kerumunan dan kemacetan saat libur tahun baru

Editor: Kanis Jehola
KOMPAS.com/ISTIMEWA
Jalan menuju tempat wisata di Krucil macet parah. 

POS-KUPANG.COM - Tiga destinasi wisata di Kabupaten Probolinggo ditutup oleh Satgas Covid-19 gara-gara menimbulkan kerumunan dan kemacetan saat libur tahun baru.

Tiga destinasi wisata tersebut adalah Bermi Eco Park, air terjun Guyangan, dan wisata snorkeling di Pulau Gili Ketapang.

Saat dikonfirmasi Koordinator Pengamanan dan Penegakan Hukum Satgas Penanganan Covid-19, Ugas Irwanto membenarkan penutupan tiga destinasi wisata tersebut.

Baca juga: Pengakuan Tukang Parkir yang Tusuk Pengunjung Minimarket, Lakukan Aksi Saat Mabuk Miras

"Jadi dalam sehari, Satgas menutup tiga destinasi wisata pada hari tahun baru 2021," kata Ugas saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (21/1/2021).

Menurutnya banyak warga yang berwisata di tiga lokasi tersebut sehingga menimbulkan kemacetan dan kerumuman. Ia mencontohkan jalan di Desa Bremi menuju wisata Bermi Eco Park di Kecamatan Krucil macet parah.

Baca juga: Kapolres  Arianto Lantik Kenaikan Pangkat 74 Perwira dan Bintara Polres Sumba Barat

Kemacetan berlangsung sejak siang dan jalan dipenuhi kendaraan roda dua dan roda empat.

Bahkan Ugas mengaku pihaknya sempat terjebak macet sekitar 25 menit saat mengecek lokasi Bermi Eco Park.

Ia mengatakan di lokasi wisata, satgas menemukan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan oleh pengunjung.

Menurutnya jumlah pengunjung yang banyak membuat pengelola tempat wisata kewalahan. Bremi Eco Park dan air terjun Guyangan akhirnya ditutup sejak Sabtu (2/1/2020) hingga Minggu (3/1/20200.

"Sebenarnya Satgas juga merasa kasihan menutupnya karena ini menyangkut ekonomi warga. tapi mau apalagi karena penyebaran Covid-19 lebih berbahaya," kata Ugas.

Warga enggan libur ke luar kota

Ugas mengatakan kerumuman di tiga lokasi wisata terjadi karena banyaknya warga sekitar yang datang untuk berwisata.

Warga enggan berlibur ke luar kota karena khawatir menjalani tes rapid antigen di perbatasan jalur nasional.

"Jadi, mereka memilih berlibur ke Bermi Eco Park dan air terjun Guyangan, yang merupakan destinasi wisata lokal," kata Ugas.

Sementara itu penutupan wisata snorkeling di Gili Ketapang dilakukan karena pengelola tidak menerapkan protokol kesehatan secara ketat sehingga kerumunan tidak terkendali.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved