Misa Natal & Tahun Baru di Paroki Maria Bunda Selalu Menolong Kambajawa Secara Virtual
Di Paroki Maria Bunda Selalu Menolong Kambajawa, Kabupaten Sumba Timur menggelar misa Natal dan Tahun Baru dalam keheningan
POS-KUPANG.COM | WAINGAPU -- Di Paroki Maria Bunda Selalu Menolong Kambajawa, Kabupaten Sumba Timur menggelar misa Natal dan Tahun Baru dalam keheningan atau secara virtual. Upaya ini ditempuh guna mencegah penyebaran Covid-19 di Sumba Timur.
Hal ini disampaikan Pastor Paroki Maria Bunda Selalu Menolong Kambajawa, RD. Yakobus Lodo Mema, Rabu (23/12/2020).
"Untuk misa Natal dan Tahun Baru kali ini kami di Paroki Kambajawa dilakukan dalam keheningan atau kesunyian. Kami tegas lakukan perayaan secara virtual guna mutuskan mata rantai penyebaran Covid-19," kata Romo Jack sapaan Romo Yakobus Lodo Mema.
Baca juga: Bupati Sunur Salurkan Bantuan Dari UNICEF Bagi Korban Erupsi Ile Lewotolok
Menurut Romo Jack, Pihkanya telah menerima Surat Keputusan (SK) dari Uskup Weetabula yang menyatakan perayaan Misa Natal dan Tahun Baru tatap muka ditiadakan dan hanya boleh dilakukan secara virtual.
"Kami sudah dapat SK dari bapak Uskup bahwa misa Natal dan Tahun Baru digelar secara virtual. Karena itu, boleh saya katakan bahwa misa Natal dan Tahun Baru ini dalam keheningan," kata Romo Jack.
Dijelaskan, misa itu hanya akan dihadiri para imam dan komunitas Pastoran saja sedangkan umat tidak dibolehkan.
Baca juga: Cegah Covid-19, Polisi di Polres Manggarai Rapid Antigen, Ini Hasilnya
"Sebagai imam, ya sedih karena perayaan Ekaristi dalam situasi ini dengan bangku -bangku yang kosong. Tapi ini baik, karena kita ikut mencegah penyebaran Covid-19," katanya.
Dikatakan, dengan melihat perkembangan kasus positif Covid-19 yang terus meningkat, maka memang harus ada pembatasan. Apalagi, lanjutnya, di Sumba Timur saat ini dominan bukan lagi pelaku perjalanan, tetapi ini sudah terjadi transmisi lokal.
"Dari pada kita nafsu lakukan perayaan Ekaristi kemudian setelah Natal, kasus ini meluas. Karena itu kita putuskan tidak lakukan misa tatap muka, semuanya virtual atau live streaming saja, sehingga saya katakan kita rayakan Natal dan Tabun Baru dalam kesunyian," katanya.
Romo Jack mengatakan, memang dirinya sempat diminta oleh beberapa orang agar di gereja itu agar menambah jumlah kursi dengan mengatur jarak duduk.
"Tapi saat ini kita juga sedang membangun dan dengan ruang yang terbatas dan kepengapan, maka saya tetap mengindahkan perintah Bapak Uskup bahwa misa Natal dan Tahun Baru dilakukan secara virtual dan umat bisa mengikuti secara live streaming," ujarnya.
Terkait sarana untuk misa secara virtual, Romo Jack mengatakan, sarana prasarana sudah siap, apalagi sistem ibadah secara virtual itu sudah dilakukan sejak April 2020 lalu.
Sementara itu di Paroki Wara Waingapu juga tidak ada misa tatap muka, melainkan secara virtual. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)