KONFLIK China vs Amerika di Pasifik Selatan Sudah Pasti Berakhir dengan Bentrokan Bersenjata
Militer China dan Amerika Serikat belum menurunkan kesiagaan militer tingkat tinggi pada masing -masig pihak
KONFLIK China vs Amerika di Pasifik Selatan Sudah Pasti Berakhir dengan Bentrokan Bersenjata
POS KUPANG.COM -- Militer China dan Amerika Serikat belum menurunkan kesiagaan militer tingkat tinggi pada masing -masig pihak
Kedua bisa dipastikan akan berakhir dengan kontak senjata atau perang bila sama-sama tak ingin mengalag
Api peperangan itu akan datang!
Dimana ketegangan antara China vs Amerika Serikat (AS) bisa jadi bentrokan bersenjata di Pasifik Selatan.
Karena jika tak ada resolusi antara kedua negara besar itu maka api peperangan akan mencuat.
Imbasnya negara-negara sekitar akan ikut-ikutan berperang.
Karena demi melindungi kepentingan nasional masing-masing, negara di Pasifik Selatan tentu akan terbagi dua blok, China atau AS.
Baca juga: Ini Nama 5 Tokoh yang Disebut akan Jadi Menteri Saat Reshuffle, Ada Risma Hingga Fadli Zon
Baca juga: KABAR TERBARU Isu Reshuffle Kabinet: Menteri Agama Diganti, Sandiaga Uno Masuk, Terawan Dicopot
Baca juga: Giliran Barisan Santri Nusantara Laporkan Sekertaris FPI Munrman, Sebut Laskar FPI Tak Bersenpi
Baca juga: Gisella Anastia Rasakan Sulitya Hidup Tanpa Gading, Syok Banting Tulang Seorang Diri , Kata Gempi?
Baca juga: RENCANA Besar Luna Maya Tahun 2021, Tak Bantah Siap Nikah dan Lakukan Hal Penting ini
Jika sudah begini maka hanya satu yang bisa dilakukan : perkuat pertahanan dan bersiap menyambut datangnya perang.
Organisasi penelitian China memperingatkan, ketegangan di Laut China Selatan dapat meningkat menjadi perang habis-habisan menjelang pelantikan Joe Biden sebagai Presiden AS.
"Kami masih percaya bahwa risiko konflik meningkat. Meskipun kurang disebutkan dalam laporan media akhir-akhir ini, selalu ada beberapa pertemuan dalam berbagai jenis dari kedua sisi setiap hari," jelas Hu Bo, Direktur Pusat Penelitian Strategi Maritim China kepada Express.co.uk.
Dia juga menambahkan, jika AS dan China tidak dapat menemukan langkah-langkah manajemen krisis yang substantif, risiko kecelakaan atau konflik tak terduga akan tetap tinggi.
Hu Bo sebelumnya menyuarakan keprihatinan atas potensi konflik antara Washington dan Beijing.
“Meskipun AS telah mencoba untuk memisahkan diri dari China di daerah lain, mereka masih berhubungan erat. Kemungkinan terjadinya konflik skala besar cukup kecil. Tapi konflik skala menengah atau kecil mungkin terjadi, seperti dua kapal perang yang saling bertabrakan atau sesekali baku tembak karena kapal perang dan pesawat kedua negara saling berhadapan," paparnya.
Express.co.uk memberitakan, Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu, meminta negara lain untuk bekerja sama melawan dominasi China.
“Jika salah satu titik paling kritis dari rantai pulau pertama tidak berada di tangan negara-negara yang berpikiran sama, kita dapat membayangkan apa yang akan tercipta dalam gambaran strategis global. Kita pasti perlu memikirkan bagaimana kita mencegahnya terjadi," ujarnya.