News
Guru Dibentak Ketua DPRD DKI Bakal Dipolisikan Gegara Soal Ujian Sekolah "Anies Selalu Diejek Mega"
Soal ujian sekolah " Anies selalu diejek Mega", si guru dibentak Ketua DPRD DKI dan bakal dipolisikan.
"Kenapa enggak Udin sama Otong?" tanya Pras.
"Spontanitas saja, Pak," jawab Sukirno.
Pras kemudian meminta agar Sukirno memberikan contoh yang baik karena dirinya berprofesi sebagai seorang guru.
"Seorang guru lho Bapak, kalau memberikan contoh ya contoh yang baik. Ini Presiden kelima, Pak! Jangan begitu!" kata Pras.
Adapun kasus guru yang membawa unsur politik elektoral terjadi pada 12 Desember 2020 yang membuat soal ujian sekolah menggunakan nama tokoh politik.
Dalam soal tersebut dua nama tokoh politik seperti Anies dan Mega digambarkan sebagai sosok yang berlawanan.
Soal tersebut dinilai mendiskreditkan nama Mega dan membuat citra nama Anies naik.
"Anies selalu diejek Mega karena memakai sepatu yang sangat kusam," tulis soal ujian sekolah tersebut.
Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menilai ada unsur kesengajaan dari soal ujian sekolah yang memuat nama Anies dan Mega.
"Kesengajaan menurut saya," ujar Gembong saat ditemui di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (14/12/2020).
Sebab, lanjut Gembong, perbandingan yang diberikan dalam soal ujian tersebut jelas-jelas mendiskreditkan Megawati sebagai Presiden Kelima Republik Indonesia.
Di sisi lain, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dicitrakan sebagai seorang yang baik hati.
"Di satu sisi Mega dicerminkan orang tidak baik, satu sisi Anies dicerminkan orang baik," tutur Gembong.
Meskipun dalam soal tersebut tidak spesifik menyebut Mega adalah Megawati Soekarnoputri, tapi Gembong yakin bahwa orang yang menulis soal ujian tersebut memiliki unsur kesengajaan menyematkan nama Mega.
Sebagai seorang yang pernah menjabat sebagai presiden di Republik Indonesia, lanjut Gembong, tidak semestinya nama Mega dicitrakan sebagai seorang yang buruk.