Fadli Zon Ragukan Keterangan Polisi Soal Laskar FPI Tewas Tertembak: Saya Menduga Mereka Dibunuh!

"Harus diusut tuntas. Jika berlebihan, maka polisi telah melakukan abuse of power. Kapolda harus bertanggung jawab," imbuhnya.

Editor: Frans Krowin
warta kota-tribunnews.com
Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon yang mengritisi keputusan pemerintah tentang pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang tak ditaati rakyat. 

Fadli Zon Ragukan Keterangan Polisi Soal Laskar FPI Tewas Tertembak: Saya Menduga Mereka Dibunuh

POS-KUPANG.COM, JAKARTA -- Sampai saat ini, Politisi Partai Gerindra, Fadli Zon masih meragukan keterangan polisi soal insiden 6 laskar FPI (Front Pembela Islam) tewas tertembak saat mengawal Muhammad Rizieq Shihab.  

Fadli Zon juga meragukan keterangan polisi yang menyebutkan bahwa pengawal keluarga Rizieq Shihab itu membekali diri dengan senjata api.

Ia pun menyesalkan kenapa enam pengawal Habib Rizieq itu harus ditembak mati.

"Kenapa sampai ada tembak mati? Memangnya mereka teroris? Polisi jangan gegabah gunakan senjata. Saya sangat yakin Pendukung Habib Rizieq cinta damai n tak dibekali senjata," tulis Fadli Zon dikutip dari akun Twitternya, Senin (7/12/2020).

Fadli Zon pun meminta agar kasus ini diusut tuntas agar polisi tidak melakukan abuse of power.

"Harus diusut tuntas. Jika berlebihan, maka polisi telah melakukan abuse of power. Kapolda harus bertanggung jawab," imbuhnya

Fadli Zon menduga bahwa kematian enam anggota FPI tersebut dibunuh dan dibantai.

"Dari baca berita n keterangan yang ada, saya menduga bahwa 6 anggota laskar FPI ini dibunuh n dibantai. Usut siapa pelakunya. Atasannya harus dicopot n bertanggung jawab," tulis Fadli Zon.

Komisi Hak Asasi Manusia menerbitkan pengumuman akan melakukan penyelidikan mendalam terkait penembakan enam pengawal Habib Rizieq Shibab oleh polisi di Tol Cikampek pada Minggu (6/12/2020) dini hari.

Sebelumnya, sejumlah pihak menyoroti keterangan pihak kepolisian yang berbeda dengan keterangan dari Front Pembela Islam.

Seperti diketahui, terdapat dua kronologi berbeda antara polisi dan pihak Front Pembela Islam terkait insiden di ruas tol Jakarta-Cikampek yang disebut menewaskan enam pengawal keluarga Habib Rizieq Shihab.

Polisi menyebut pihaknya diserang dan ditembaki sehingga mereka balas menembak dan menewaskan enam anggota laskar.

Sementara, pihak FPI punya pandangan berbeda.

Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengakui anggotanya menembak enam orang pengikut Front Pembela Islam (FPI), sementara kuasa hukum FPI membeberkan kronologi penembakan.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved