Catatan Kritis Anggota DPR-RI Melchias Mekeng Tentang Waduk Napung Gete di Sikka NTT
Catatan Kritis Anggota DPR-RI Melchias Mekeng Tentang Waduk Napung Gete di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur ( NTT ).
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Difersifikasi ini terfokus pada bahan pangan non-beras antara lain ubi-ubian, jagung, gandum, sagu, atau sorgum. Diharapkan perlahan-lahan masyarakat dapat mengurangi ketergantungan akan beras.
Kedua, peningkatan produktivitas lahan dengan memanfaatkan secara optimal kehadiran bendungan yang ada termasuk waduk Napung Gete ini.
Sehingga upaya mengatasi masalah Stunting dapat terintegrasi dengan baik, serta mempersiapkan alur distribusi pangan yang lebih tertata demi hajat hidup masyarakat.
Ketiga, dalam dimensi jangka panjang, diperlukan sinkronisasi antara ketersediaan potensi SDA dengan upaya mempersiapkan peningkatan kualitas SDM yang adaptif terhadap pertanian, khususnya pemanfaatan teknologi pertanian.
Kualitas SDM tentu berkorelasi dengan tingkat pendidikan yang mampu mengubah wawasan dalam memaknai strategi mencapai ketahanan pangan.
Sebaliknya, dalam jangka pendek, tindakan praktis yang perlu dilakukan adalah penyuluhan bagi para petani mengenai strategi optimalisasi produksi lahan pertanian.
"Lebih dari itu, terobosan kebijakan yang distimulasi pemerintah daerah menuju terealisasinya ketahanan pangan, mesti ditopang pula oleh upaya kolektif masyarakat NTT untuk mengurangi ketergantungan pangan hanya pada beras," kata Melchias Mekeng.

Menjadikan beras sebagai makanan pokok, tidak lalu berarti bahwa kita kemudian bersikap cuek terhadap aneka potensi pangan lokal yang merupakan bagian dari kekayaan alam NTT.
"Kecintaan kita mengonsumsi pangan lokal merupakan bagian dari kecintaan kita terhadap tanah tumpah darah Flobamora. Napung Gete bermanfaat bagi masyarakat Kabupaten Sikka khususnya dan Masyarakat Indonesia pada Umum," tutup Melchias Mekeng. (poskupangwiki.com, novemy leo)