Opini Pos Kupang

ADVEN, NATAL DAN PILKADA

Umat Kristen ( Katolik Roma dan Protestan) sejagat Tahun Liturgi memasuki masa Adven. Adven dari kata latin adventus artinya kedatangan

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto ADVEN, NATAL DAN PILKADA
Dok POS-KUPANG.COM
Logo Pos Kupang

Oleh: Gabriel Ola (Masyarakat Kabupaten Sikka)

POS-KUPANG.COM - Umat Kristen ( Katolik Roma dan Protestan) sejagat Tahun Liturgi memasuki masa Adven. Adven dari kata latin adventus artinya kedatangan.

Dalam masa adven umat Kristen Katolik Roma maupun Kristen Protestan menyiapkan diri untuk menyambut Pesta Natal dan memperingati kelahiran Yesus Kristus. Empat minggu sebelum tanggal 25 Desember setiap tahun kelender liturgi gereja Katholik dikenal dengan masa adven.

Pada masa adven diperlukan refleksi batin sambil membangun sikap tobat. Pada masa adven seorang Katholik tidak boleh mengedepankan hal-hal duniawi melainkan kepasrahan total dihadapan Tuhan agar Tuhan senantiasa berkarya dalam setiap hidup dan kehidupan kita.

Baca juga: Musim Pancaroba & Fenomena Petir

Umat dituntut atau diajak hidup dalam kesalehan dengan pertobatan. Yohanes Pembatis berkata "Bertobatlah karena kerajaan surga sudah dekat ".

Di masa adven diharapkan kita hidup dalam kebaikan, jujur, adil, setia, disiplin, tabah, saling mencintai, menerima orang lain penuh persahabatan, saling mengampuni, saling membantu.

Kita menghindari kesombongan, iri hati, benci dan dendam. Kita mesti bertobat dan kembali ke jalan Allah. Nilai-nilai ini penting dihidupi di masa adven untuk mempersiapkan diri kita menuju Natal. Lebih dari pada itu kita menyiapkan diri menuju Pilkada agar kita melahirkan seorang pemimpin di atas landasan dan nilai kristiani.

Baca juga: Elsa Buntuti Mama Rosa dan Al, Sinopsis Ikatan Cinta Malam ini 8 Desember 2020 Elsa Ragu Kuburan Roy

Yesus membawa damai, keselamatan. Kedatangan-Nya dinantikan dalam pengharapan. Yesus itu sudah, sedang, dan akan datang. Ia datang dalam hati setiap umat dalam keluarga, dalam kehidupan kita bersama. Ia datang dalam setiap peristiwa dan pengalaman hidup kita, dalam setiap kita berbuat baik, dalam kita membangun kehidupan yang rukun, damai, saling menghasihi, dan mengampuni.

Di masa penantian datang-Nya Sang Juru Selamat nilai-nilai kekristenan mesti menjiwai dalam penantian Pilkada. Umat atau masyarakat saling menerima sebagai sama saudara bukan terbelah dalam kepentingan politik.

Dan inilah tugas para calon pemimpin yang akan dipilih apakah mereka mampu membangun kesadaran kolektif agar rakyat atau umat tetap memiliki kedewasaan berdekmorasi yang dilandasi oleh nilai-nilai kebersamaan, saling menghormati, tidak ada iri dan dengki, saling mengampuni karena harus diakui bahwa dalam masa kampanye realitas politik telah membawa umat dan masyarakat dalam sekmen-sekmen kepentingan politik.

Yesus datang sebagai Raja, namun kedatangan-Nya dalam suasana kesederhanaan. Ia menyapa umt-Nya melalui tempat yang sangat sederhana yakni kandang yang hina.

Calon pemimpin dalam Pilkada saat kampanye datang menyapah umat atau masyarakat untuk kepentingan politik adalah hal yang lumrah karena rakyat memiliki kedaulatan yang hakiki untuk melegalitaskan kekuasaan dalam proses demokrtasi.

Semangat kesederhanaan Yesus kiranya menjadi motivasi bagi calon terpilih untuk melayani demi kesejahteraan rakyat karena kesehateraan rakyat adalah hukum yang tertinggi" salus populi suprema lex ".

Di kadang yang hinaYesus dilahirkan, maka pemimpin terpilih mesti datang kepada mereka yang lemah dan tak berdaya. Datang mendengarkan keluhkesah mereka dan diwujudkan dengan program untuk mengangkat harkat dan martabat rakyat. Aku datang untuk menebus dosa manusia.

Pemimpin terpilih datang untuk membela yang lemah bukan untuk membela kepentingan kelompok dan tim sukses. Kandang hina jauh dari kemewahan adalah spirit yang baik agar pemimpin yang terpilih hidup dalam kesederhanaan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved