Sebanyak 133 Ternak Mati Pasca Erupsi Ile Lewotolok, Pemda Siapkan Tiga Skenario

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata Kanisius Tuaq melaporkan hingga tanggal 6 Desember 2020 sebanyak 133 ternak milik warga mati

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Penampakan Gunung Ile Lewotolok dilihat dari arah Desa Jontona, Ile Ape Timur, Minggu (6/12/2020) 

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lembata Kanisius Tuaq melaporkan hingga tanggal 6 Desember 2020 sebanyak 133 ternak milik warga mati pasca kejadian erupsi Ile Lewotolok seminggu yang lalu.

Pemerintah Daerah Kabupaten Lembata pun menyiapkan tiga skenario penanganan ternak di wilayah Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur sesuai arahan Bupati Lembata.

Skenario pertama yang bisa dilakukan adalah pertama, evakuasi ternak dari wilayah zona merah, kedua; Pemda Lembata akan membeli ternak milik warga terdampak, ketiga; pemerintah juga akan langsung memberi pakan ternak.

Baca juga: AP I Bandara El Tari Kupang Jamin Penerapan Protokol Jelang Natal dan Tahun Baru

"Skenario ini kita bisa kolaborasi dari tiga yang ada," katanya saat ditemui di Posko Utama Eks Kantor Bupati Lembata, Senin (7/12/2020).

Selain itu, hari Selasa besok, Dinas Peternakan Kabupaten Lembata juga akan membuka Posko Penanganan Ternak akibat erupsi Ile Lewotolok di Puskesmas Lewoleba.

Tujuan posko tersebut, lanjutnya, adalah untuk menerima pengaduan warga soal kondisi ternak, pemberian pakan, pengobatan dan konsultasi teknis lainnya.

Baca juga: Alasan Ansy Lema Lapor Kasus Pencemaran Nama Baik Melalui Akun Facebook di Polres Mabar

"Untuk anggaran ada pengajuan 200 juta dari dana tanggap darurat. Digunakan untuk pakan ternak dan atasi malnutrisi. Tim sudah mulai pendataan," tambahnya.

Lebih jauh, Kanis Tuaq menjelaskan bahwa sebanyak 133 ternak itu mati karena menghirup udara yang bercampur belerang, malnutrisi, mati karena terbelit tali, mati karena digigit anjing yang kelaparan, dan mati karena penyakit bawaan.

Sementara itu, ternak yang sakit sebanyak 1133 ekor di dua Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur.

"Yang mati bupati arahkan untuk ganti tapi belum dilakukan masih dalam proses perencanaan. Yang sakit dinas teknis sedang adakan pengobatan. Besok akan buka posko, kita buat pendataan by address by name di posko," pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved