Laut China Selatan

Terkesan Netral Indonesia Ternyata Punya Peran Damai dalam Pergolakan Laut China Selatan, Apa Itu?

Terkesan Netral Indonesia Ternyata Punya Peran Damai dalam Pergolakan Laut China Selatan, Apa Itu?

Editor: maria anitoda
Via Intisari.grid.id
Terkesan Netral Indonesia Ternyata Punya Peran Damai dalam Pergolakan Laut China Selatan, Apa Itu? 

POS-KUPANG.COM - Terkesan Netral Indonesia Ternyata Punya Peran Damai dalam Pergolakan Laut China Selatan, Apa Itu?

Kabar mengejutkan datang dari dua negara yang disebut sebagai pemilik kekuatan militer terbesar di dunia, Amerika Serikat (AS) dan China.

Kedua negara tersebut memang sedang berada dalam titik paling buruk mengenai hubungan meraka.

Baca juga: Juara MotoGP 2020, Joan Mir Dapat Hadiah dari Valentino Rossi, Ini Alasannya

Baca juga: Setelah Tebas Istri, Marianus Mencoba Bunuh Diri

Baca juga: Sering Memakan Korban, Tikungan Maut di Sirkuit Catalunya bakal Diubah

Baca juga: Striker Arema FC Pernah Dapat Tawaran Klub Thailand dan Malaysia, Simak YUK

Bahkan yang paling mengejutkan, dari hubungan buruk tersebut menjadi awal pemicu perang dunia ketiga.

Imbas yang cukup mencolok bakal dirasakan oleh Indonesia bila hubungan kedua negara tidak membaik dalam waktu dekat ini.

Apalagi kini dikabarkan Angkatan Laut AS mengirimkan kapal perusak, USS Barry ke Laut China Selatan.

Hak itu sebagai respon dari Pentagon atas langkah yang diambil China dengan meluncurkan kapal induk mereka, Shandong.

Kapal induk Shandong diklaim oleh pihak Xi Jinping sebagai penstabil di kawasan Laut China Selatan.

Negara-negara Asia Tenggara (ASEAN) terutama Indonesia pun dibuat geram dengan tingkah dua negara tersebut.

Sebab perseteruan dua negara itu berada sangat dekat dengan wilayah mereka.

Peneliti di Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Gilang Kembara mengungkapkan bahwa langkah kedua negara sangat mengancam keberadaan negara-negara ASEAN.

Ditambah lagi bila perang benar terjadi di kawasan itu makan justru membuat keamanan wilayah semakin memburuk dan bisa berimbas besar bagi Indonesia.

AS pun mengklaim tindakan yang diambil adalah langkah pengamanan bagi negara ASEAN atas tindak pencurian ikan di kawasan Laut China Selatan yang semakin meningkat.

Dengan dalih AS berencana membuat perjanjian dengan Indonesia.

Namun hal itupun bisa dibantah langsung oleh Gilang dan ia bisa menerangkan sikap Indonesia atas apa yang dilakukan oleh AS.

"Tapi jika yang mereka tawarkan adalah kerja sama dengan Angkatan Laut AS, dan ini menjadi masalah (militer) ... pendekatan itu berlebihan karena menurut saya penangkapan ikan IUU bukanlah ancaman eksistensial bagi suatu negara."

Namun ada salah satu negara ASEAN yang dikabarkan akan sangat menyetujui langkah yang diambil AS dalam menekan Tiongkok di kawasan Laut China Selatan.

Negara tersebut tak lain adalah Filipina.

Baca juga: Juara MotoGP 2020, Joan Mir Dapat Hadiah dari Valentino Rossi, Ini Alasannya

Baca juga: Setelah Tebas Istri, Marianus Mencoba Bunuh Diri

Jay L Batongbacal, direktur Institut Urusan Maritim dan Hukum Laut Universitas Filipina, menerangkan kemungkinan yang diambil oleh Filipina.

Menurutnya, Filipina akan secara terbuka menerima tawaran dari Angkatan Laut AS untuk melindungi wilayah mereka.

"Tapi jika yang mereka tawarkan adalah kerja sama dengan Angkatan Laut AS, dan ini menjadi masalah (militer) ... pendekatan itu berlebihan karena menurut saya penangkapan ikan IUU bukanlah ancaman eksistensial bagi suatu negara."

Menarik untuk ditunggu bagaimana respon resmi pemerintah Indonesia atas perseteruan AS dengan China yang disebut sebagai pintu pembuka perang dunia ketiga ini.

Artikel ini telah tayang di https://sosok.grid.id/read/412441818/tiongkok-dan-as-nekat-akan-berperang-di-laut-china-selatan-indonesia-ngamuk-dan-ambil-langkah-serius-demi-jaga-kedamaian-di-kawasan-asean?page=all

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved