TEGAS, Kapolri Perintahkan Tembak Mati Ali Kora dkk Pelaku Pembantian di Sigi Bila Melawan 

Kapolri sudah perintahkan aparat untuk memburu para pelaku bahkan perintah orang nomor satu di jajaran Polri itu sangat tegas  tembak mati bila melawa

Editor: Alfred Dama
KOMPAS.com/Ardito Ramadhan D
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis dalam konferensi pers usai bertemu pimpinan KPK di Gedung Merah Putih KPK, Senin (4/11/2019). 

 "Sekali lagi, saya tegaskan bahwa tidak ada tempat di Tanah Air kita ini bagi terorisme," kata Presiden.

Profil Ali Kalora

Ali Kalora adalah nama panggilan dari Ali Ahmad.

Biodata Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT yang Tembak Anggota Brimob Setelah Salat Jumat. Ini wajahnya
Biodata Ali Kalora, Pimpinan Kelompok Separatis MIT yang Tembak Anggota Brimob Setelah Salat Jumat. Ini wajahnya ((Kolase Kompas TV dan Wikipedia))

Ia adalah seorang militan Islam Indonesia dan merupakan pemimpin Mujahidin Indonesia Timur (MIT) menggantikan Santoso.

Kalora diduga bersembunyi di hutan belantara di sekitar Kabupaten Poso dan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah bersama dengan sisa kelompok MIT.

Setelah Santoso tewas pada tanggal 18 Juli 2016, dirinya diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan Basri.

Setelah Basri ditangkap oleh Satgas Tinombala, Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian menetapkan Ali Kalora sebagai target utama dari Operasi Tinombala.

Ali Kalora lahir di Desa Kalora, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Poso.

Ia memiliki seorang istri yang bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel.

Nama "Kalora" pada namanya, diambil dari desa tempatnya dilahirkan, sehingga nama Ali Kalora sering kali digunakan di media massa.

Ali merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok Mujahidin Indonesia Timur.

Setelah kematian Daeng Koro—salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro.

Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin.

Baca juga: RLC Kota Tangsel Catat Rekor Terbanyak Merawat Pasien Terpapar Virus Corona Selama Beroperasi

Peneliti di bidang terorisme intelijen dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, berpendapat bahwa Ali Kalora adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso.

Ini karena Ali merupakan warga asli dari Desa Kalora, Poso, sehingga dirinya diyakini telah menguasai wilayah tempat tinggalnya.

Menurut Kapolda Sulawesi Tengah saat itu, Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi, Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso.

Ia menyebut bahwa Ali Kalora berpotensi menjadi "Santoso baru" karena latar belakang pengalamannya yang cukup senior.

Meski demikian, ia yakin kekuatan gerilya di bawah kepemimpinannya tidak akan sebegitu merepotkan dibandingkan Santoso.

Kapolri Jenderal Pol. Tito Karnavian saat itu menilai bahwa Ali tidak memiliki kemampuan kepemimpinan yang sama dengan Santoso dan Basri, begitu pula dengan spesialisasi dan militansi.

Tetapi dirinya berpendapat, kaderisasi anggota baru bisa terjadi apabila aparat dan pemerintah menghentikan operasi penanggulangan terorisme di Poso sehingga operasi harus terus dilakukan untuk menetralisir dan menangkal ideologi radikal pro-kekerasan di Poso.

Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Kapolri Perintahkan Tembak Mati Ali Kalora dkk Jika Melakukan Perlawanan Saat Mau Ditangkap, https://wartakota.tribunnews.com/2020/12/01/kapolri-perintahkan-tembak-mati-ali-kalora-dkk-jika-melakukan-perlawanan-saat-mau-ditangkap?page=all.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved