Noura dan Masril Sang Pejuang dari Timur
Noura Susantry setia mendampingi suaminya, Jack. Sementara Abdul Manan terus menyemangati Nurmiati, istrinya, selama 14 tahun
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Empat kabupaten lainnya yakni Kabupaten Alor di RSU Kalabahi, Kabupaten Manggarai Barat di RS Siloam, Kabupaten Sumba Timur di RSUD Waingapu dan Kabupaten Sikka di RSU TC Hillers Maumere.
Karena itu pasien yang berasal dari Kabupaten Malaka, Kabupaten Belu, Kabupaten TTS, Kabupaten TTU, Kabupaten Rote Ndao dan Kabupaten Sabu Raijua yang akan menjalani proses HD harus datang ke Kota Kupang.
Selama berada di Kupang mereka tentu harus menetap di kos dan hal itu tentu membutuhkan biaya.
"Kalau ada rumah singgah, mereka bisa tinggal gratis. Disana kita bisa latih mereka buat kerajinan tangan atau menanam bunga dan dijual sehingga bisa tetap semangat. Saya rindu punya rumah singgah," kata Noura yang berharap pemerintah bisa membangun rumah singgah untuk KPCDI
Tak bisa dibayangkan betapa sibuk Noura melalui hari demi hari. Satu hal yang luar biasa, sesibuk apapun perempuan berambut lurus ini, dia tak pernah lupa untuk mengantar suaminya menjalani proses HD di Rumah Sakit Siloam Kupang setiap hari Senin, Rabu dan Jumat.
Aktifitasnya dimulai saat bangun tidur jam 05.00. Berdoa lalu membersihkan diri kemudian menyiapkan pakaian, selimut dan obat-obatan lalu membangunkan Jack.
“Saya juga charge HP saya dan HP suami agar bisa dipakai sepanjang hari,” kata Noura.
Keduanya sarapan dan Noura mulai mengecek ketiga anaknya. Jika anak-anak sudah bangun, Noura minta bantuan kepada mertuanya agar bisa menjaga anak-anak selama mereka berada di rumah sakit.
Jam setengah tujuh pagi Noura dan Jack berangkat ke rumah sakit dengan grab mobil. Noura mesti memapah suaminya berjalan perlahan-lahan karena kondisi kaki Jack tak lagi sekuat dulu, pasca operasi kaki tahun 2016.
“Sampai rumah sakit, beta antar kak Jack ke ruang HD lalu beta mendaftarkan nama dan ambil nomor antrian. Terus beta masuk ruang HD dna berdoa dengan kak Jack,” kata Noura.
Proses HD berlangsung hingga 4 jam dan waktu itu digunakannya untuk pergi membeli makanan kesukaan Jack, yakni nasi kuning atau bubur ayam atau hamburger.
”Beta menumpang bemo (angkutan kota) lampu 27. Bisa sampai satu jam, karena bemo putar sampai Bundaran PU. Kalau kak Jack mau hamburger, beta beli di KCF dekat bundaran PU. Dia mau makan apa saja beta akan pi (pergi) beli kasih,” kata Noura.
Pulangnya singgah ke Alfa Mart di depan Rumah Sakit Siloam, beli permen dan biskuit lalu Noura kembali ke ruang HD dan memberi sarapan lagi ke suaminya.
“Biasanya sehabis makan kak Jack makan permen atau biskuit sambil main game atau nonton youtobe di HP,” kata Noura sambil menyeka keringatnya.
Mengisi waktu di ruang HD, keduanya bercerita atau melakukan foto wefie kemudian mengupload ke medsos. Jika Jack mengantuk dan ingin tidur, Noura akan menyelimutinya lalu pergi keluar ruangan.