Habib Rizieq Shihab
Gatot Nurmantyo Angkat Suara Soal Pangdam Jaya Dudung Abdurrachman Copot Spanduk Habib Rizieq Shihab
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengomentari pencopotan spanduk dan baliho petinggi Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab
Saat dilakukan pencopotan terhadap baliho Rizieq Shihab oleh TNI, pihak FPI menilai hal tersebut lucu.
"Lucu juga ya kalau benar TNI mengurus baliho," kata kuasa hukum FPI, Aziz Yanuar kepada Kompas.com, Jumat.
Aziz Yaniar mengungkapkan pencopotan baliho bukan ranah TNI, juga termasuk membahas soal pembubaran organisasi masyarakat (ormas).
Ia pun menilai Pangdam Jaya layak mendapat sanksi karena telah mengurusi hal yang bukan ranahnya.
"Kemarin (anggota TNI) yang komen soal HRS (Rizieq) pulang saja diborgol dan dibui."
"Ini kok yang komentar soal ormas dengan emosional begitu enggak ada sanksi ya?" pungkas dia.
* Minta Keadilan
Kuasa hukum Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar meminta keadilan bagi penurunan paksa baliho terkait Imam Besar FPI Muhammad Rizieq Shihab alias Habib Rizieq.
Hal itu ia sampaikan dalam tayangan Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Minggu (22/11/2020).
Diketahui sejumlah baliho bermuatan gambar Rizieq dan ajakan "revolusi akhlak" di berbagai daerah di Jakarta diturunkan oleh anggota TNI.
Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengakui penurunan baliho tersebut atas perintahnya.
Menanggapi hal itu, Aziz menilai ada ketidakadilan dalam menindak ormas FPI.
Ia berpendapat ada isu politik yang terlibat dalam penurunan baliho-baliho terkait FPI tersebut.
"Kita menyikapi sebagaimana sudah kita sampaikan sebelumnya, bahwa ini adalah bagian dari kebijakan politik negara terhadap kami," kata Aziz Yanuar.
Menurut dia, kebijakan tersebut terkesan tidak adil.
"Kemudian yang kedua kita minta kebijakan politik negara ini harus bersikap adil," tegasnya.
Diketahui hal yang dikecam Pangdam Jaya adalah ajakan "revolusi akhlak" yang digaungkan Rizieq Shihab.
Ajakan itu dinilai dapat menimbulkan perpecahan di antara umat beragama.
Selain itu, "revolusi akhlak" mirip dengan seruan "revolusi mental" yang menjadi satu dari isi kampanye Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Aziz menegaskan seharusnya baliho yang mengajak "revolusi mental" dan baliho berisi kampanye pilkada seharusnya diturunkan karena tidak sesuai aturan pemasangan.
"Artinya baliho revolusi mental juga diturunkan.
Baliho-baliho pilkada juga diturunkan," komentar Aziz Yanuar.
"Sama-sama juga, mereka (baliho) kalau jatuh menimpa pengemudi atau pengendara motor 'kan berbahaya," ungkitnya.
Diketahui Pangdam Jaya juga menyorot pemasangan baliho FPI tidak sesuai peraturan daerah (perda) setempat yang berlaku.
Aziz lalu meminta keadilan dalam hal itu.
"Artinya kalau memang ini bagian dari kebijakan politik negara, mari kita bersikap adil," tegas Aziz Yanuar.
"Sederhana aja kok, kami juga yakin rakyat Indonesia semuanya ingin yang namanya keadilan. Makanya kami minta keadilan," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pasca-Pencopotan Baliho Rizieq Shihab, FPI dan TNI Duduk Bersama, Pangdam Jaya: Tidak Ada Masalah, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2020/11/26/pasca-pencopotan-baliho-rizieq-shihab-fpi-dan-tni-duduk-bersama-pangdam-jaya-tidak-ada-masalah?page=all.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Lengkap, Hasil Pertemuan Pangdam Jaya & FPI, Mayjen TNI Dudung: Jangan Merasa Paling Benar Sendiri, https://kaltim.tribunnews.com/2020/11/26/lengkap-hasil-pertemuan-pangdam-jaya-fpi-mayjen-tni-dudung-jangan-merasa-paling-benar-sendiri?page=4
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pangdam Jaya Copot Spanduk Rizieq Shihab, Gatot Nurmantyo: Kalau Itu Perintah, Tak Bisa Disalahkan", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2020/11/26/15522731/pangdam-jaya-copot-spanduk-rizieq-shihab-gatot-nurmantyo-kalau-itu-perintah?page=all