Ahli Epidemolog, Pius Weraman : Sistem Imunitas Berperan Penting Dalam Situasi Pandemi Covid-19
kembali dari daerah rawan atau yang tertular dengan orang transmisi lokal supaya ada pengawasan yang ketat di setiap RT.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Dari komplikasi-komplikasi ini yang membuat orang meninggal. Bukan hanya murni dari Covid-19.
Sehingga upaya yang paling mungkin harus berbarengan mencegah dengan pengobatan yang radikal untuk penyakit penyerta misalnya, orang itu penyakit jantung, yah pengobatan jantungnya dan lain-lain. Serta diharapakan masyarakat lansia atau yang umurnya sudah lewat 50 tahun ke atas, agar taati protokol kesehatan.
Tetapi kenyataan yang kita hadapi saat ini, dengan transmisi lokal yang sudah terjadi di dalam satu rumah. Sehingga di kontak serumah itu juga akan beresiko untuk kecepatan penularan Covid-19 ini," terangnya
Namun karena penularan ini serumah, maka tidak dapat dipisahkan. Kecuali sistim imunitas dalam rumah terbangun, supaya ada yang menderita dan tidak. Tetapi apabila sistem imunitasnya jelek, maka semua orang di dalam rumah akan terjangkit Virus ini.
Sehingga penularan ini bukan saja terjadi di dalam satu keluarga, melainkan akan secara cepat penyebarannya ke masyarakar lain di lokasi tersebut selama 14 hari.
Oleh karen itu, dalam rangka melaksanakan pengendalian, maka pengendalian utama dilakukan dari dalam rumah dan di sekitar tetangga, terutama memotivasi semua yang saat ini sedang terpapar Covid-19, supaya berdiam selama 14 hari sesuai dengan masa inkubasi dari Covid-19 ini.
Ia menjelaskan, untuk penurunan atau pencegahan penyebaran ini, maka titik rawan yang telah ada di Kota Kupang atau di seluruh wilayah NTT, perluh diberlakukan aturan yang dipantau oleh pemerintah sehubungan dengan pemanfaatan dan ketaatan masyarakat terhadap protokol kesehatan.
"Kita lihat bersama bahwa untuk vaksin dari Covid-19 ini, saat ini masih sedang diproses, apalagi pengobatannya masih meraba-raba, maka kunci utama adalah protokol kesehatan yang harus ditegakan disetiap RT," ungkapnya
Ia menegaskan, agar setiap RT harus mengawasi warganya. Baik yang baru pulang dari tempat rantau, maupun yang keluar dan kembali dari daerah rawan atau yang tertular dengan orang transmisi lokal supaya ada pengawasan yang ketat di setiap RT.
Lanjutnya, jika dilihat dari kapasitas penularan misalnya perhari 12 sampai 15 orang, maka dengan pasti semua fasilitas kesehatan (faskes) tidak sanggup untuk menampung. Karena setiap faskes yang ada di rumah sakit, terutama di RS W.Z. Yohanes daya tampungnya hanya 10 sampai 15 orang isolasi yang diperuntuhkan untuk Covid-19.
Sehingga, apabila semua rumah sakit memiliki hal yang sama (keadaan tempat tidur 10 sampai 15) dengan peningkatan Covid-19 yang semakin tinggi ini, maka tidak mungkin mampu menampung semua pasien Covid-19.
Untuk mengantisipasi persoalan faskes di rumah sakit ini, kata Dr Pius, mungkin harus beri pemahaman kepada orang yang positif Covid-19, tapi masih sehat untuk menjalankan keseharianya, maka perluh diberikan ruang masing-masing di rumah yang dijamin untuk merawat pasien tersebut. Sehingga tidak terjadi penumpukan di rumah sakit.
Ia juga menyampaikan, apabila terjadi penumpukan pasien Covid-19 di rumah sakit dan tenaga kesehatan yang melakukan kontak langsung dengan pasien maka akan diisolasi tenaga medisnya selama 14 hari.
"Kita bayangkan saja, apabila tenaga kesehatan dikarantina selama 14 hari atau isolasi mandiri, maka kemungkinan tenaga kesehatan pun mengalami kelangkaan dan tidak dapat lakukan pelayanan baik perawat maupun dokter, maka semua akan mengalami lumpuh total," bebernya
Ia berharap kepada masyarakat agar, semuanya menyadari bahwa protokol kesehatan itu sangat penting supaya terhindar dari Covid-19.
Baca juga: Gempi Tertidur, Gisel Kepergok Asik Bergoyang dengan Pria Lain: Kita Nyaman Aku Sama Dia Pelukan
Masyarakat juga harus lakukan aktivitas terutama olahraga secara rutin dan teratur dan juga memanfaatkan lokasi kebun atau pekarangan rumah untuk menanam tanaman lokal untuk dikonsumsi demi memperkuat ketahanan diri.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/penjelasan-dr-pius-weraman-terkait-meningkatnya-khasus-covid-19-di-ntt.jpg)