Ahli Epidemolog, Pius Weraman : Sistem Imunitas Berperan Penting Dalam Situasi Pandemi Covid-19
kembali dari daerah rawan atau yang tertular dengan orang transmisi lokal supaya ada pengawasan yang ketat di setiap RT.
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Ahli Epidemolog, Pius Weraman : Sistem Imunitas Berperan Penting Dalam Situasi Pandemi Covid-19
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Ahli Epidemolog, Dr. Pius Weraman, SKM. M.Kes, kepada menyatakan bahwa sistim imunitas memegang peranan sangat penting dalam situasi pandemi Covdi-19 saat ini.
"Disini saya ingin katakan bahwa, sistim imunitas sangat berperan penting, ketika kontak salah seorang yang negatif dengan orang yang positif, namun imunitas bagus, itu berarti yang negatif akan terlindungi dari virus ini," ujarnya kepada POS-KUPANG.COM, Senin (23/11).
Dikatakan Dr. Pius, sistim imunitas setiap orang itu adalah unik.
Yang dimaksud unik, menurut Dr. Pius, unik secara biologis, sosial, psikologis dan spiritual.
Jadi, keempat keunikan ini yang memiliki karakter yang berbeda. Walaupun satu darah, tapi keunikan ini melekat pada setiap orang. Sehingga bersaudara kandung pun pasti berbeda, dan hal ini terjadi pada sistim imunitas.
Misalnya pada sel darah itu, ada sistim linposit,monosit, lanulosit dan lain-lainnya, ini sebagai proses dimana sebagai anti bodi ketika penyakit-penyakit masuk ke dalam sistim tubuh, dan apabila sistim imunitas tubuhnya bagus, maka akan terhindar dari penyakit apapun.
"Dengan relasi atau empat kuadran yang saya sebutkan, biologis, sosial, psikologis dan spiritual, mestinya saat ini harus ditanamkan pada setiap masyarakat, agar mengahadapi virus yang mendunia ini," ujarnya
Ia menjelaskan, seseorang yang sakit saat ini, tudak tergantung atau terapi pada obat yang diberikan oleh para medis. Tetapi perluh menggali kearifan lokal.
Ada ramuan-ramuann tertentu yang bisa mencegah Covid-19 ini.
"Ramuan ini yang saya lihat seperti yang dianjurkan oleh beberapa pengobatan alternatif misalnya, jahe, daun pepaya dan terung, mungkin apabila kita lakukan sungguh dengan terapi makanan. Hal ini untuk memenuhi kebutuhan tubuh setiap orang, dan bisa saja dengan makanan ini dapat mempertahankan sistim imun tubuh," bebernya
Terkait dengan kematian di saat pandemi Covid-19 ini, mungkin bisa ditelusuri lebih jauh kaitan dengan komplikasi penyebab kematian.
Misalnya secara medis, para media sudah lakukan kajian secara lengkap. Baik itu sakit fisiknya, sosialnya maupun sakit kejiwaan dan sakit ritual. Namun perluh jauh lebih mengkaji terutama orang yang sakit ini karena memiliki komplikasi yang cukup banyak, artinya harus melihat apakah benar atau faktor pemicuh utamanya yang lain. Makan karena ia memiliki komplikasi seperti, jantung, lambung dan lain-lain yang sudah parah, sehingga tersentuh oleh virus ini dan didiagnosis Covid-19, tetapi harus melihat riwayat-riwayat penyakit penyertanya.
Penyakit penyerta atau Komorbid ini perluh dipelajari, jangan-jangan yang jadi penyebab kematiannya bukan karena Virus Covid-19. Tetapi penyakit penyerta lain atau indikasi penyakit lain.
"Perluh mungkin kita seleksi apakah betul kematian itu murni Covid-19 atau komplikasi dengan penyakit lain. Karena ketika kita melihat orang yang meninggal selama ini, itu meninggal bukan murni Covid-19. Tetapi meninggal karena Covid-19 dan pentakit lain sepertu jantung, penyakit gula dan lain-lain," terangnya
