Pemkab Sikka Sudah Siapkan Tenaga Kesehatan dan Genset di Poskesdes Glak

Pemkab Sikka melalui Dinas Kesehatan Sikka telah menyiapkan tenaga kesehatan dan pembelian genset untuk penerangan di Poskesdes Glak

Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Pemkab Sikka Sudah Siapkan Tenaga Kesehatan dan Genset di Poskesdes Glak
POS-KUPANG.COM/Aris Ninu
Kabag Forkopimda Sikka, Verry Awales

POS-KUPANG.COM | MAUMERE-Pemkab Sikka melalui Dinas Kesehatan Sikka telah menyiapkan tenaga kesehatan dan pembelian genset untuk penerangan di Poskesdes Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka.

Nakes yang bertugas di Poskesmas Glak pun sudah diatur dari Puskesmas Mapitara. Di mana sepanjang belum ada nakes tetap maka pelayanan di poskesdes, pustu dan polindes ada di tangan Puskesmas Mapitara.

Maka itu, pemerintah sudah mengambil langkah cepat mengusulkan nakes di Glak dan pengadaan genset pada tahun 2021 mendatang.

Baca juga: Wagub NTT, Josef A Nae Soi Dukung FKUB NTT, Ini Tujuannya

Demikian penjelasan Kabag Forkopimda Sikka, Verry Awales kepada POS-KUPANG.COM di Maumere, Selasa (24/11/2020) siang.

Ia menjelaskan, semua keluha warga soal sarana kesehatan sudah diperhatikan pemerintah dan sudah ada perhatian dengan menyiapkan dana pengadaan genset serta penempatan nakes.

Baca juga: Warga Litamali Dapat Pencerahan Sadar PKB dan Pemberlakuan Tax Amnesty Pajak

"Gedung poskesdes itu baru dibangun selama ini sudah ada tenaga

puskesmas yang melakukan pelayanan karena Sistem penempatan di puskesmas itu sistem jaringan berarti nakes yang ditempatkan di puskesmas melayani untuk seluruh jaringan kesehatan yang ada baik poskesdes, polindes termasuk posyandu yang ada di wilayah kerja puskesmas. Oleh karena gedung sudah ada maka akan ditambahkan nakes untuk khusus di Poskesdes Glak. Sambil menunggu penempatan nakes yang di puskesmas itu yang bertanggungjawab dalam layanaan kesehatan.

Terkait fasilitas pendukungnya akan dipenuhi setelah ada tenaga tetap di poskesdes. Termasuk genset dan lain-lain," kata Kabag Verry.

Ia menjelaskan, terkait persoalan jalan Dinas PUPR Sikka sudah mengalokasi dana Rp 500 juta dari DID penanganannya di tahun anggaran 2021.

"Pemerintah tentu akan terus bekerja dan semua keluhan warga akan menjadi perhatian pemerintah," papar Kabag Verry.

Sebelumnya, jalan Hale-Kilawair di Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka yang heboh di media sosial (Medsos) akan dilakukan perbaikki pada tahun depan menggunakan dana pinjaman daerah. Di mana jalan tersebut pada tahun 2019 pernah diperbaikki pemerintah usai para tokoh masyarakat menemui Bupati Sikka. Namun karena sudah hujan maka kondisi jalannya kembali ditutupi kerikil dan tanah.

"Pemkab Sikka melalui dana pinjaman sudah memasukkan ruas jalan Hale-Kilawair dan Bola-Hale guna diperbaikki pada tahun depan. Jalan yang rusak di ruas Hale-Kilawair pernah diperbaikki menggunakan alat berat. Bupati Sikka pun sudah meminta Dinas PUPR Sikka ke lokasi guna melakukan survey agar ada perbaikki tahun depan. Dana yang dipakai untuk pengerjaan jalan tersebut menggunakan dana pinjaman yang sedang dilakukan Pemkab Sikka bersama DPRD," kata Kabag Forkopimda Sikka, Verry Awales saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM di Maumere, Selasa (24/11/2020) pagi.

Ia menegaskan, pihaknya sudah menghubungi Kadis PUPR Sikka dan telah diberikan jawaban kalau pada tahun depan ruas jalan Hale-Kilawair dan Bola-Hale sudah dimasukkan dalam program untuk diperbaikki.

"Ruas jalan Hale-Kilawair dan Bola-Hale sudah dimasukkan dalam program menggunakan dana pinjaman agar diperbaikki," tegas Kabag Verry.

Untuk diketahui, akses jalan yang belum diperbaikki karena masih jalan tanah berdampak pada warga Dusun Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka mengalami kejadian menyedihkan pada Minggu (22/11/2020) pagi.

Di mana ada warga bernama Nurhayati yang sedang mengikuti ibadah di Kapela Glak terjatuh. Nurhayati pun ditandu warga secara bergotong-rotong melintas jalan yang belum diaspal. Proses evakuasi Nurhayati ke Puskesmas Mapitara melintas beberapa jalan tanah divideokan warga. Warga dalam video tersebut tampak melewati jalan tanah sambil memikul Nurhayati.

Kisah Nurhayati yang merupakan kader posyandu di Desa Hale sungguh memprihatinkan. Di mana kejadian tersebut diupload di media social melalui akun facebook warga bernama Albertus Ruben.

Peristiwa yang memilukan tentang Nurhayati ditandu di jalan rusak membuat heboh di media sosial.

Stefanus Sumandi, anggota DPRD Sikka yang berasal dari Kecamatan Mapitara kepada POS-KUPANG.COM di Maumere meneegaskan, kalau ada warga di Glak yang meninggal dunia lalu ditandu melintas jalan yang belum diperbaikki sempat dimuat di media sosial.

"Ia benar kejadiannya di Glak dan ada warga melalui akun facebook menguploap proses evakuasi pasien yang pingsan melintas jalan tanah," kata Stefanus.

Ia mengatakan, kalau akses jalan ke Glak memang belum ada perhatian dan sudah diangkat beberapa kali dalam sidang.

Mengenai akses kesehatan, Stefanus menyebutkan ada poskesmas tapi tidak ada tenaga medis karena belum ada listrik di sarana kesehatan tersebut.

Informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM di Maumere, Selasa (24/11/2020) pagi menjelaskan, Nurhayati, warga Dusun Glak, Desa Hale, Kecamatan Mapitara, Kabupaten Sikka ditandu pakai sarung oleh sejumlah warga .

Nurhayati digotong karena pingsan dan hendak dibawa ke Puskesmas Mapitara melewati jalan tanah di desa itu.

Wanita berusia 40 tahun ini akhirnya meninggal dunia di jalan. Nurhayati berhasil dievakuasi warga ke Poskesdes akan tetapi petugas medis yang ditugaskan tidak ada di Poskesdes Glak. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved