Timor Leste

21 Tahun Lepas dari Indonesia, Begini Kondisi Timor Leste Sebenarnya Sekarang, Jadi Negara Termiskin

21 tahun Timor Leste lepas dari Indonesia dan menjadi negara merdeka. Bagaimana kondisi Timor Leste sekarang?

Editor: Bebet I Hidayat
KOMPAS/EDDY HASBY
Ribuan warga Kota Dili antre dalam pelaksanaan penentuan pendapat di Timor Timur, 30 Agustus 1999. Antusiasme yang sangat tinggi begitu terlihat dalam pelaksanaan penentuan di Timor Timur - 21 Tahun Lepas dari Indonesia, Begini Kondisi Timor Leste Sebenarnya Sekarang, Jadi Negara Termiskin 

Apalagi setelah minyak dan gas bumi Timor Leste dikuras Australia.

Timor Leste semakin terpuruk karena harus menghadapi penjajahan baru yang datang dari dalam negeri.

Korupsi merajalela dan kemiskinan telah membuat negara itu semakin terpuruk.

Minyak dan gas bumi yang disebut-sebut bisa memakmuran rakyat Timor Leste telah habis dikuras Austraslia.

Hal itu terjadi karena pemerintah Timor Leste hingga kini belum meratifikasi perjanjian perbatasan laut.

Seperti dilansir dari The Guardian beberapa waktu lalu, perkiraan pendapatan yang diambil oleh Australia sejak penandatanganan perjanjian justru melebihi dari bantuan luar negeri Australia yang telah diberikan kepada Timor-Leste.

Namun korupsi, dan pembelanjaan keuangan yang tidak tertib menyebabkan Timor Leste terpuruk ke jurang kemiskinan.

Perjanjian bersejarah yang ditandatangani di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Maret 2018 silam, membatasi perbatasan maritim permanen untuk menutup Gap Timor, dan menetapkan wilayah 'rezim khusus' untuk berbagi ladang gas bernilai miliaran dolar juga belum dimanfaatkan di Laut Timor.

Perbatasan baru tersebut mengkonfirmasi beberapa bekas ladang dan ladang operasional berada di wilayah Timor Leste, meskipun Australia telah mengambil untung selama beberapa dekade.

Pada saat penandatanganan, Australia bersikeras bahwa perjanjian itu tidak akan berlaku sampai kedua negara meratifikasinya.

Pemerintah Australia kini gagal meratifikasi kesepakatan itu sebelum pengumuman pemilihan federal pada tahun itu.

Baca juga: Jennifer Dunn Panas,Seakan Disindir Sarita Abdul Mukti yang Pamer Kebersamaan dengan Faisal Harris

Kritikus menyalahkan masalah ini karena adanya 'disfungsi' pemerintah Koalisi dan parlemen ke-45.

Penundaan tersebut, berarti Australia terus menarik keuntungan dari ladang gas dan minyak Bayu-Undan, yang sebelumnya telah dibagi 90-10 tetapi dikonfirmasi oleh perjanjian tersebut telah menjadi milik sepenuhnya Timor-Leste.

Perkiraan bervariasi antara $ 350.000 (Rp 5,2 miliar) dan $ 2,9 juta (Rp 43,3 miliar) per minggu yang ditarik Australia dengan terus mengklaim 10% dari pendapatan ladang gas dan minyak Bayu-Undan.

“Ini sangat memalukan jika menyangkut salah satu tetangga termiskin kami,” kata Steve Bracks, Mantan Perdana Menteri Victoria dan Pendiri Proyek Pemerintahan Timor Leste.

"Mereka ditolak uang itu karena disfungsi pemerintah Australia dan desakan bahwa parlemen perlu meratifikasi perjanjian itu," lanjut Steve.

Timor-Leste merupakan negara dengan ketergantungan minyak terbesar kedua di dunia. Namun, cadangan minyaknya diperkirakan akan habis terlebih dahulu.

Pemerintah berusaha keras untuk mendiversifikasi ekonominya dan mencegah krisis kehilangan 90% bagian dari anggaran tahunannya yang berasal dari dana perminyakan, terutama keuntungan Bayu-Undan.

Steve, yang juga sesekali menjadi penasihat Timor-Leste, meminta partai politik utama Australia untuk berkomitmen membayar kembali uang yang dikumpulkan sejak Maret 2018 ketika perjanjian itu ditandatangani.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Kondisi Timor Leste Setelah 21 Tahun Memilih Lepas dari Indonesia?" dan pos-kupang.com dengan judul Jadi Negara Termiskin di Dunia, Timor Leste Hadapi Penjajahan Baru Setelah Minyak Dikuras Australia.

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved