Puskesmas Lewoleba di Pada Mulai Layani Kesehatan Masyarakat
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur telah meresmikan Puskesmas Lewoleba yang terletak di Desa Pada, Kecamatan Nubatukan
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur telah meresmikan Puskesmas Lewoleba yang terletak di Desa Pada, Kecamatan Nubatukan, Kabupaten Lembata, Selasa (17/11/2020).
Pasca diresmikan, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lembata dr Lucia Shandra, Puskesmas Lewoleba akan mulai pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada Rabu (18/11/2020) besok.
Namun, untuk sementara baru pelayanan poliklinik yang dibuka. Belum ada pelayanan untuk pasien rapat inap.
Baca juga: DPRD Lembata Minta Evaluasi Hasil Penyertaan Modal Kepada Bank NTT, Purin Lewo dan PDAM
Lucia Shandra mengatakan sesuai petunjuk Bupati Lembata, pelayanan di puskesmas yang pernah menjadi lokasi karantina terpusat pelaku perjalanan tersebut akan dibagi berdasarkan zonasi wilayah.
Rencananya, warga di desa Waijarang, Bour, Watokobu, dan desa Pada bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan di puskemas tersebut.
"Sementara ini, siapa saja yang lewat bisa berobat di sini," tandasnya.
Baca juga: 50 Persen Pejabat Eselon II Pemkot Kupang Kerja dari Rumah
Bupati Sunur menjelaskan pembangunan Puskesmas Lewoleba yang didirikan di desa Pada memang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan dan pendekatan pelayanan kepada masyarakat.
Jadi dia sangat berharap para tenaga kesehatan bisa memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada pasien.
"Beberapa fasilitas yang belum lengkap pak Melki Laka Lena (Anggota DPR RI) sudah telepon untuk isi alkes termasuk mobil ambulance," ungkapnya.
Usai diresmikan, Bupati Sunur meminta puskesmas tersebut dimanfaatkan terlebih dahulu baru kemudian diketahui kekurangan-kekurangannya ada di mana.
"Masuk dulu supaya kita tahu mana yang kurang. Semua puskesmas ada 12 harus punya ambulance termasuk fasilitas yang ada. Setelah gunting pita ini langsung operasional. Kemudian mulai membagi supaya rekam medik bisa pindah ke sini," tandasnya.
"Kerja kesehatan itu kerja tim jadi tidak boleh sendiri nanti pasien jadi korban.
Tidak boleh ada perbedaan kualitas pelayanan," pungkas Bupati Sunur. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)