Sosok Michele Flournoy, Calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang Baru, Ancaman Bagi China?
Berikut Sosok Michele Flournoy, Calon Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang Baru yang bakal dipilih Joe Biden, Ancaman Bagi China?
Namun, memilih kandidat perempuan akan sejalan dengan janji kampanye Joe Biden yang ingin memiliki Kabinet beragam.
Selama setahun terakhir, Flournoy telah blak-blakan soal kebijakan luar negeri dan pertahanan Amerika.
Dia menyukai kerja sama internasional yang lebih erat setelah 4 tahun kebijakan Trump 'America First' yang membuat lebih tidak dipercaya dan kritis terhadap sekutu AS. Flournoy adalah salah satu pendiri Westexec Advisors, firma konsultan yang menyediakan layanan saran dan analisis risiko geopolitik untuk klien korporat.
Dia juga bekerja dengan beberapa mantan pejabat senior pemerintah seperti Antony Blinken, mantan Wakil Menteri Dalam Negeri yang kini menjadi penasihat kebijakan luar negeri Biden.
Juga pakar militer seperti pensiunan Jenderal Angkatan Darat Vincent Brooks yang memimpin pasukan AS di Korea sampai tahun 2019.
Pada tahun 2007 silam, Flournoy juga membantu menciptakan wadah pemikir bernama Center for a New American Security.
"Tenggelamkan" Semua Kapal China di LCS
Para ahli politik telah menyatakan kekhawatirannya akan potensi meletusnya Perang Dunia III, setelah calon potensial Pimpinan Pentagon dari tim Joe Biden mengklaim Amerika Serikat harus dapat "menenggelamkan semua" kapal China dalam 72 jam untuk meningkatkan pencegahan.
Express.co.uk memberitakan, Michele Flournoy, sebelumnya seorang wakil menteri pertahanan dalam pemerintahan Obama, telah diangkat sebagai calon Menteri Pertahanan di bawah Presiden AS terpilih Joe Biden.
Namun, Flournoy sebelumnya menyarankan pasukan Amerika harus ditempatkan di Laut China Selatan untuk meningkatkan pencegahan.
Perairan yang diperebutkan itu telah menjadi pusat keterlibatan AS di Indo-Pasifik, dengan staf senior Presiden Donald Trump dan pejabat China memperdebatkan klaim "kedaulatan" di laut.
Dalam tulisannya di jurnal Foreign Affairs awal tahun ini, Flournoy menyerukan peningkatan kehadiran angkatan laut Amerika di Laut Cina Selatan.
Dia mengatakan bahwa Washington kehilangan kemampuan untuk melawan agresi militer Beijing di perairan yang diperebutkan.
Baca juga: Laut China Selatan Memanas, 3 Negara Ini Peringatkan Tiongkok: Tolong Jangan Tambah Kesibukan Kami
Masih mengutip Express.co.uk, sebagai hasil dari keyakinan kuat yang dipegang Beijing tentang penurunan kekuatan Amerika Serikat, Flournoy mengusulkan bahwa AS harus meningkatkan pencegahan di wilayah tersebut untuk melawan stigma tersebut.
"Misalnya, jika militer AS memiliki kemampuan secara kredibel mengancam untuk menenggelamkan semua kapal militer, kapal selam, dan kapal dagang China di Laut China Selatan dalam waktu 72 jam, para pemimpin China mungkin berpikir dua kali sebelum, katakanlah, meluncurkan sebuah blokade atau invasi Taiwan; mereka harus bertanya-tanya apakah layak mempertaruhkan seluruh armada mereka,” tulis Flournoy.
