Nonny Kecewa Terhadap AJB Bumiputera Polis Asuransi Belum Dibayar

Nasabah AJB Bumiputera 1912 Kupang kecewa karena polis asuransi belum dibayar

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/NOVEMY LEO
Nonny, Nurhayda dan Anggreany, nasabah AJB Bumiputera 1912 Kupang, NTT di kantor Ombudsman Perwakilan NTT, Rabu (11/11/2020) 

Nonny menilai, pihak AJB Bumiputera tidak transparan memberi informasi terkait proses klaim dan kondisi perusahaan. Siaran pers AJB Bumiputera tahun 2019 tentang komitmen AJB Bumiputera terkait kewajiban kepada pemegang polis dan permohonan maaf pun belum diterima Nonny. "Saya tidak pernah mendengar, melihat apalagi mendapatkan siaran pers itu," katanya.

Anggreani mengaku dapat surat permohonan maaf AJB Bumiputera itu tahun 2018 tapi tidak tahu ada siaran pers. Anggreani ikut asuransi sejak tahun 2015 dan berhenti saat mendengar AJB Bumiputera bermasalah.

"Tadi saya dipanggil ke dalam diminta nomor rekening katanya nanti dibayar Rp 400.000, sisanya Rp 1,2 juta belum pasti. Saya ini janda perlu uang untuk pendidikan anak saya. Semoga uang saya bisa kembali, lumayan untuk hidup saya dan anak," kata Anggreani.

Nurhayda mengaku menerima siaran pers AJB Bumiputera tahun 2018 dan surat permohonan maaf, Rabu (11/11). "Baru tadi dapat dari pegawai Bumiputera, diantar ke kantor saya," kata Nurhayda.

Masa kontrak Dewi hingga 13 Januari 2021 dan dia diminta terus membayar premi hingga lunas. "Saya terus bertanya ke petugas, jawabannya belum pasti kapan dibayarkan," kata Dewi.

Nasabah lainnya, Yanti ikut dua polis asuransi selama 15 tahun dengan nilai Rp 3,4 juta per tiga bulan dan Rp 1,1 juta. Polisnya jatuh tempo tahun 2021. Yanti khawatir sehingga memilih berhenti. "Permintaan saya masih diproses semoga cepat direalisasikan," ujar Yanti.

Maria ikut asuransi hari tua dan pendidikan anak. Jatuh tempo termin pertama tahun 2017 ada klaim yang dibayarkan asuransi. Namun termin kedua sampai ketiga tahun 2019 ini belum dibayar.

"Saya sudah tidak percaya lagi. Saya minta kejelasan pembayarannya kapan tapi tidak ada jawaban pasti. Saya juga baru tahu ada aplikasi untuk nomor antrean. Pernah dikasih nomor WA, tapi kita telepon dan WA tapi tidak pernah direspon," kata Maria.

Ruben Bengu mengaku mau mengambil uang asurasi pendidikan atas nama anaknya yang jatuh tempo bulan April 2020 lalu.

"Jawabannya sementara diproses. Saya sudah datang ketiga kali. Tadi ini belum ketemu orangnya, tidak ada orang di ruang muka. Saya hanya mau minta uang saya dari mereka. Di rumah maitua (istri) tanya terus uangnya dimana, saya bilang belum keluar karena mereka alasan Covid. Cuma Rp 7 juta saja sudah mau satu tahun belum tahu keluar juga," kata Ruben Bengu saat ditemui di Kantor AJB Bumiputera Kupang, Rabu siang.

Farida kesal karena aplikasi nomor urut AJB Bumiputera tak bisa terhubung. Bahkan nomor telepon pegawai pun tidak direspon saat dihubungi nasabah. Dia ikut asuransi 15 tahun dengan premi Rp 650.000 per triwulan.

"Jatuh tempo sudah selesai Februari 2020, saya sudah masukan data, nomor rekening tapi sampai sekarang ada satu sen pun yang masuk rekening. Saya sudah selesaikan kewajiban, sekarang saya tuntut hak saya," tegas Farida.

Sementara itu nasabah Bumiputera lainnya, Petter minta pertemuan nasabah dengan pimpinan agar diperoleh informasi kejelasan pembayaran klaim.

Kepala Wilayah AJB Bumiputera 1912 Kupang, Chris Boy Rihi belum berhasil dikonfirmasi. Pos Kupang telah berupaya beberapa kali penghubungi Chris.
Pada Selasa (10/11), sekretarisnya mengatakan atasannya sedang di luar kantor.

Dia mengaku tidak tahu kapan pimpinannya kembali. Sekretaris meminta Pos Kupang meninggalkan nomor telepon untuk dihubungi.

Pada Rabu (11/11) siang, Sekretaris mengaku sudah menyampaikan pimpinannya, termasuk memberi nomor telepon. Namun, saat itu Chris sedang rapat. "Saya sudah kasih nomor ke bapak nanti bapak yang hubungi," katanya. Sampai berita ini naik cetak, Chris tidak mau mengkonfirmasi. (vel)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved