Jelang Musim Hujan Dinkes Belu Imbau Masyarakat Jaga Kebersihan Lingkungan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, dr. Joice Manek mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan

POS-KUPANG.COM | ATAMBUA - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, dr. Joice Manek mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan menyongsong musim hujan. Hal ini penting demi mengantisipasi penyakit deman berdarah dengue ( DBD).
Selain itu, masyarakat juga dihimbau agar memberantas sarang nyamuk, menggunakan kelambu saat tidur dan menanam tanaman-tanaman anti nyamuk seperti lavender.
Kadis Dinkes, dr. Joice mengetakan hal ini saat ditemui Pos Kupang.Com, Sabtu (14/11/2020). Dikatakannya, Dinas Kesehatan dan seluruh jajaran hingga puskesmas telah menghimbau masyarakt agar waspada penyakit DBD.
Baca juga: Akhir November Lampu Jalan Dekoratif Terangi Kota Kupang
"Kami menghimbau untuk memberantas sarang nyamuk, menggunakan kelambu dan menanam tanaman-tanaman anti nyamuk di sekitar rumah seperti lavender. Masyarakat harus bisa membantu dirinya sendiri dari serangan penyakit", pinta dr. Joice.
Ia mengatakan, memberantas sarang nyamuk bisa dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan membersihkan lingkungan sekitar, memperhatikan wadah penyimpanan air.
Baca juga: Nonny Kecewa Terhadap AJB Bumiputera Polis Asuransi Belum Dibayar
Menurut dr. Joice selama Oktober dan November 2020 belum ada kasus baru DBD di Kabupaten Belu. Pemerintah terus berupaya untuk menekan kasus DBD.
"Belum ada kasus baru. Kita berharap semoga tidak ada. Kita kerja sama-sama untuk mengatasi masalah DBD. Jangan tunggu pemerintah saja karena kita terbatas jumlahnya", ujar Joice.
Pjs. Bupati Belu, Zakarias Moruk saat ditemui Pos Kupang.Com mengungkapkan, pemerintah akan memberikan perhatikan terhadap penyakit DBD. Pemerintah melalui Dinas Kesehatan telah melakukan berbagai kegiatan untuk mencegah penyakit DBD.
Zaka Moruk setuju jika perhatian pemerintah untuk penanganan DBD mesti sama seperti penanganan Covid-19. Bila perlu perhatiannya lebih. Pasalnya, jika dibandingkan jumlah kasus DBD dengan Covid-19, DBD jauh lebih tinggi. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Teni Jenahas)