Pilkada Malaka

Stef Sebut Rakyat Punya Referensi Debat Publik Calon Bupati Malaka

Stefanus Bria Seran Sebut Rakyat Punya Referensi Debat Publik Calon Bupati Malaka

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/Edi Hayong
Suasana Debat Publik Calon Bupati dan Wakil Bupati Malaka di Aula Susteran SspS Betun, Rabu (4/11). 

Sementara itu Simon Nahak mengatakan, jika Paket SN-KT dipercayakan rakyat Malaka maka perhatian utama membangun pusat pemerintahan. Pusat pemerintahan itu menjadi citra Kabupaten Malaka apalagi berada di perbatasan RI-RDTL.

Selain itu, prioritas meningkatkan PAD dengan mendatangkan investor, juga mengangkat budaya adat istiadat lokal. SBS dan Simon Nahak menyampaikan hal ini pada segmen tanya jawab antar kedua paslon.

Pada segmen ini, Simon Nahak menanyakan soal strategi paslon SBS-WT jika mau melanjutkan program. Selama lima tahun ini sudah ada program RPM dan infrastruktur namun pusat pemerintahan tidak ada. Belum ada kantor bupati dan rumah jabatan juga belum ada kantor dinas.

SBS dengan santai menjelaskan bahwa apabila rakyat Malaka dan para leluhur merestui kembali maka program yang sudah dipaparkan dalam visi misi akan dilanjutkan.

Tapi maaf, lanjut SBS, untuk kantor bupati dan rumah jabatan belum waktunya. Karena kalau rakyat masih jalan di jalan yang rusak, di jalan berabu, maka uang rakyat itu kami bangun jalan-jalan. Karena jalan-jalan akan memberi dampak yang luar biasa bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.

"Sedangkan kantor yang ada saja dulu. Bahkan sekarang di era Covid19 ini memberi pembelajaran dimana penganut yang teori membangun kantor sudah diabaikan," kata SBS.

SBS menegaskan bahwa saat ini bicara soal kantor sudah kuno dan sudah tidak zamannya lagi. Dengan kemajuan teknologi tidak perlu lagi bekerja di kantor kecuali kantor yang memberi pelayanan langsung pada masyarakat.

Menurut SBS, seorang bupati punya kantor itu di tengah-tengah rakyat. Yang dibutuhkan itu adalah tanda tangan. Yang butuhkan kantor itu DPRD karena mereka mengambil keputusan harus dalam sidang paripurna.

"Mohon maaf paslon nomor 1 (satu) kita berbeda pandangan. Kalau rakyat mempercayakan kami maka kantor bupati bukan pilihan pertama kami. Tapi dengan uang rakyat kami akan lanjutkan dengan membuka jalan dan infrastruktur penunjang kesejahteraan menjadi prioritas," tandas SBS.

Terhadap jawaban SBS ini, Simon Nahak mengatakan bahwa pendapat paslonnya akan berbeda. Kenapa paslonnya memprioritaskan pembangunan pusat perkantoran karena ini menyangkut penampilan atau performance sebuah kabupaten.

Menurut Simon, bagaimana menaikan citra sebuah kabupaten kalau memang daerah ini belum memiliki "rumah" untuk bekerja.

"Sampai kapan kita bekerja di rumah sendiri sementara kita adalah bupati dan wakil bupati. Pandangan kita akan berbeda karena mau tidak mau untuk mengangkat citra Kabupaten Malaka maka kita harus memiliki pusat pemerintahan kabupaten dengan lahan yang sudah disiapkan di Kecamatan Malaka Tengah. Karena bagaimanapun kita harus punya kantor bupati dan dinas-dinas yang representatif sebagai wujud harga diri sebuah kabupaten," tegas Simon.

Lebih lanjut SBS memberi estimasi tahun 2026 rakyat Kabupaten Malaka akan mencapai kemakmuran dan kesejahteraan. Estimasi ini dengan indikator Antara, dimana untuk kemakmuran dan kesejahteraan, salah satunya kemakmuran adalah tidak ada yang kelaparan, karena paslon ini meletakan fondasi yang kuat dalam bidang pertanian melalui program RPM.

Penegasan ini disampaikan SBS menjawabi pertanyaan moderator, Maryanti Luturmas Adoe sesuai menyampaikan visi misi.

Maryanti mengatakan, dalam visi SBS-WT disebutkan memantapkan fondasi yang kokoh dan dinamis untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Malaka.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved