Breaking News

Flobamora Produktif di Masa Pandemi

Ketika OJK Mendapat 'Titipan Rindu' Rakyat NTT, 'Kami Sudah Bosan Miskin'

Kehadiran OJK di bumi Flobamora (Flores, Sumba, Timor, Rote, Alor) sebagai 'penyelamat' rakyat agar mau bosan hidup miskin.

Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/F MARIANA NUKA
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT menggelar webinar edukasi bagi guru IPS tingkat SMP se-NTT, Jumat (16/10/2020) melalui aplikasi zoom. 

Sangat beralasan. OJK NTT giat mengkampanyekan budaya menabung di NTT. Ada hasilnya. Total tabungan Simpanan Pelajar (SIMPEL) Bank NTT mencapai Rp 41 miliar. Total tabungan para siswa 304.037 rekening. Baik tingkat sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas. Produk ini baru dieksekusi di NTT, 22 Desember 2016.

Bermodalkan setoran awal minimal Rp 5.000, siswa dapat membuka rekening baru di Bank NTT. Bebas biaya administrasi, memiliki kartu ATM, Mobile Banking dan SMS Banking. Semuanya gratis. Setiap hari para siswa diminta menabung Rp 1.000.

Menariknya, total tabungan SIMPEL Rp 41 miliar itu menyebar di seluruh kabupaten/kota di NTT. Kantor Cabang Utama (KCU) Bank NTT di Kupang tercatat sebagai penyumbang terbesar. Total nominal mencapai Rp 4,6 miliar, dengan 19.556 tabungan simpel.

Bank NTT (tahun 2019) juga merilis penerimaan SIMPEL di setiap daerah. Maumere (Sikka) Rp 1,3 miliar (12.650 rekening). Atambua (Belu) Rp 894 juta (11.178 rekening). Ende (Ende) Rp 2 miliar (15.310 rekening). Waingapu (Sumba Timur) Rp 1,8 miliar (12,723 rekening).
Ruteng (Manggarai) Rp 1,5 miliar (12.723 rekening). Kefamenanu (Timor Tengah Utara) Rp 1 miliar (13.853 rekening). SoE (Timor Tengah Selatan) Rp 2,6 miliar (16.157 rekening).

Waikabubak (Sumba Barat) Rp 1,8 miliar (10.465 rekening). Lewoleba (Lembata) Rp 1,5 miliar (10.872 rekening). Larantuka (Flores Timur) Rp 2,7 miliar (17.722 rekening). Bajawa (Ngada) Rp 658 juta (10.444 rekening). Kalabahi (Alor) Rp 2,1 miliar (12.112 rekening).

Rote (Rote Ndao) Rp 1,6 miliar (5,982 rekening). Surabaya (Bank NTT Cabang Surabaya) Rp 8 juta (20 rekening), Kantor Cabang Kupang (KCK) mencapai Rp 1,7 miliar (15.397 rekening). Betun (Malaka) Rp 994 juta (18.358 rekening). Labuan Bajo (Manggarai Barat) Rp 1,5 miliar (11.277 rekening).

Waitabula (Sumba Barat Daya) Rp 1,2 miliar (15.083 rekening). Mbay (Nagekeo) Rp 1 miliar (10.822 rekening). Borong (Manggarai Timur) Rp 1 miliar (12.755 rekening). Anakalang (Sumba Tengah) Rp 1,1 miliar (5.583 rekening). Ba'a (Sabu Raijua) Rp 3 miliar ( 15.960 rekening) Oesao (Kabupaten Kupang) Rp 2,2 miliar (17.960 rekening).

Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho berharap para orang tua memanfaatkan produk SIMPEL ini untuk menabung dana pendidikan anak-anak. "Dengan tersedianya dana yang cukup, maka anak-anak tidak lagi diganggu oleh biaya pendidikan yang semakin hari semakin bertambah, apalagi di masa pandemi ini. Kita berikan reward kepada siswa yang rajin menabung," ujar mantan Direktur Kepatuhan Bank NTT ini.

Alex mengaku menggagas Program SIMPEL untuk membantu masyarakat NTT agar keluar dari garis kemiskinan. Persoalan klasik bidang ekonomi, disebutnya daya beli masyarakat NTT rendah. Tingkat kemiskinan masih tinggi, di kisaran 21%, serta pergerakan pertumbuhan ekonomi masih sangat lambat.

Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi NTT stagnan. Pada kisaran 5,05 persen-5,20 persen. Belum ada sesuatu yang membuat perekonomian bangkit. Pertumbuhan ekonomi NTT selama periode 2014 hingga 2019 berturut-turut 5,05 persen, 4,92 persen, 5,12, persen, 5,11 persen, 5,13 persen, dan 5,20 persen. Pertumbuhan ekonomi terakhir pada 2019 sebesar 5,20 persen, cukup baik atau berada di atas pertumbuhan nasional sebesar 5,02 persen.

Memang, diakui Alex, secara nasional diperkirakan melambat karena banyak indikasi. Salah satunya ekspor-impor. Namun untuk NTT ternyata masih di atas nasional. Masih stagnan karena kegiatan ekonomi masih melanjutkan dari sebelumnya.

"Menggandeng OJK, kita terus mengedukasi agar pelajar NTT menjadikan menabung sebagai budaya. Mengubah pola pikir masyarakat dari perilaku konsumtif menjadi produktif.  Ini salah satu upaya 'mengepung' kemiskinan yang kerap mendera NTT," tegas Alex sembari berterima kasih kepada OJK yang menggelar aneka kegiatan menyemarakkan BIK 2020 NTT, antara lain mengedukasi pelajar NTT untuk menabung.

Kepala OJK NTT Robert HP Sianipar bersama para pemenang Vlog Competition, Selasa (28/7/2020)
Kepala OJK NTT Robert HP Sianipar bersama para pemenang Vlog Competition, Selasa (28/7/2020) (Humas OJK NTT)

Restrukturisasi Kredit

Saya juga mencatat dan senang, OJK NTT juga melakukan upaya dalam meningkatkan ekonomi NTT di masa pandemi ini. Terkini, ketika mengikuti Forum Group Discussion (FGD) Optimalisasi Penyaluran Kredit Usaha Rakyat ( KUR) dan Kredit Ultra Mikro (Umi) di Kantor Gubernur NTT Oktober 2020 lalu, manajemen OJK telah mengeluarkan Peraturan OJK No. 11/POJK.03/2020 sebagai stimulus agar debitur UMKM memiliki kesempatan untuk diberikan restrukturisasi kredit atau pembiayaan. Muaranya agar debitur memiliki peluang dalam mengembangkan usahanya di tengah pandemii saat ini. Restrukturisasi kredit itu membuat para debitur tersenyum.

Restrukturisasi kredit/pembiayaan dilakukan antara lain dengan cara penurunan suku bunga, perpanjangan jangka waktu, pengurangan tunggakan pokok, pengurangan tunggakan bunga, penambahan fasilitas kredit/pembiayaan dan/atau konversi kredit/pembiayaan menjadi Penyertaan Modal Sementara.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved