Flobamora Produktif di Masa Pandemi

Ketika OJK Mendapat 'Titipan Rindu' Rakyat NTT, 'Kami Sudah Bosan Miskin'

Kehadiran OJK di bumi Flobamora (Flores, Sumba, Timor, Rote, Alor) sebagai 'penyelamat' rakyat agar mau bosan hidup miskin.

Penulis: Benny Dasman | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/F MARIANA NUKA
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) NTT menggelar webinar edukasi bagi guru IPS tingkat SMP se-NTT, Jumat (16/10/2020) melalui aplikasi zoom. 

POS KUPANG, COM - TERCATAT rapi dalam agenda liputan saya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mulai beroperasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) 1 Desember 2013. Sudah hampir delapan tahun berkiprah. Merupakan satu dari 35 kantor OJK di Indonesia. Gubernur NTT saat itu, Drs. Frans Lebu Raya, menyebut kehadiran OJK di bumi Flobamora (Flores, Sumba, Timor, Rote, Alor) sebagai 'penyelamat' rakyat agar mau bosan hidup miskin.

Diksi 'penyelamat' terutama merujuk pada kasus di Flores Timur tahun 2009. Saat itu penghuni 'Nagi' (sebutan Flores Timur) 'bermandikan' air mata. Korban investasi bodong Lembaga Kredit Finansial (LKF) Mitra Tiara, pimpinan Niko Ladi.

Sejak beroperasi tahun 2009 hingga ditutup awal tahun 2013, LKF Mitra Tiara berhasil merampok uang 16 ribu nasabah. Sekitar 423 miliar rupiah. Tragis! Jumlah yang sangat fantastis untuk ukuran Flores Timur dan NTT yang kering kerontang. Salah satu kantong kemiskinan di Indonesia.

Siapa tidak tergiur dengan bunga 10 persen/bulan? Jika menabung di LKF Mitra Tiara, uang sebesar Rp 50 juta saja, Anda berhak mendapatkan bunga sebesar Rp 5 juta setiap bulan. Hanya butuh waktu sepuluh bulan untuk mengembalikan modal. Menggiurkan bukan? Ternyata malapetaka.

Niko Ladi pun divonis penjara. Melakukan pencucian uang dan menipu nasabah. 'Nyaman' di balik terali besi, Niko Ladi hingga kini belum 'mengeringkan' air mata para korban. Masih menetes. Bahkan akan terus menetes. Menanti kapan lembaran-lembaran rupiah yang hilang dikembalikan. Hanya waktu yang menjawabnya.

"Ini salah satu persoalan di NTT. Mau cepat kaya secara instan, masyarakat termakan iming-iming investasi menggiurkan. Apalagi dengan bunga tinggi. OJK agar advokasi rakyat NTT supaya tidak terjerumus lagi dalam 'kenikmatan' investasi bodong. Kami sudah bosan hidup miskin," titipan pesan Gubernur Frans saat itu.

Kepala OJK NTT saat itu, Winter Marbun manggut-manggut. Rupanya 'titipan' Gubernur Frans sangat pas. Mengaplikasikan nilai-nilai strategis OJK yang mulia dalam berkarya yakni independensi, profesionalisme, sinergi, inklusi dan visioner. Konkretnya, mewujudkan pertumbuhan sektor keuangan yang stabil, teratur dan inklusif di NTT.

Pun melindungi konsumen (rakyat NTT) agar tidak menjadi korban investasi keuangan ilegal atau investasi bodong. Saat ini, OJK Perwakilan NTT mensinyalir ada sepuluh perusahaan investasi ilegal yang "bermain" di wilayah NTT. Sepuluh perusahaan investasi ilegal ini berpotensi merugikan masyarakat. Kegiatan usahanya harus dihentikan.

Data Satuan Tugas (Satgas) Waspada OJK merilis 10 perusahaan itu terdiri dari PT Investasi Asia Future, Reksa Visitindo Indonesia, Indotama Future, Recycle Tronic. Selain itu, ada MIA Fintech FX, Berlan International Teknologi, Dobel Network International (Saverion), Aurum Karya Indonesia, Zain Tour and Travel serta PT Whatsapp Indonesia. Kapolda NTT, Irjen (Pol) Lotharia Latif mewanti-wanti. Masyarakat NTT jangan tergiur. Hati-hati jika investasi tersebut tampak menjanjikan keuntungan yang tidak wajar. "Pengawasannya oleh OJK," pesan Latif.

Penyerahan hadiah perlombaan yang diselenggarakan oleh OJK NTT dalam rangka Hari Indonesia Menabung di Kantor OJK NTT, Rabu (2/9/2020)
4 Lampiran
Penyerahan hadiah perlombaan yang diselenggarakan oleh OJK NTT dalam rangka Hari Indonesia Menabung di Kantor OJK NTT, Rabu (2/9/2020) 4 Lampiran (POS-KUPANG.COM / Humas OJK NTT)

Cerdas Keuangan di Masa Pandemi

OJK NTT menggebrak. Dengan diberlakukannya Undang-Undang No. 1 Tahun 2013 tentang Lembaga Keuangan Mikro (LKM), OJK intens menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan transfer knowledge dan terkait regulasi LKM di daerah.

Terkini, aneka kegiatan digelar. Menggema. Terutama agar rakyat NTT tetap produktif selama masa pandemi Covid-19 bergulir. Yang sangat terasa, OJK memaknai Hari Indonesia Menabung (HIM) tahun 2020. OJK NTT menggelar aneka perlombaan. Melibatkan seluruh pelajar di NTT. Heboh!

Kegiatan bergulir sejak awal Agustus 2020. Di antaranya Lomba Tiktok, Lomba Menyanyi "Menabung", Lomba Artikel dan Lomba Design Flyer mengusung tema Hari Indonesia Menabung. Para pelajar sangat antusias mengikutinya. Dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas/sederajat. Pungkasnya, deklarasi Aksi Pelajar Indonesia Menabung oleh pelajar tingkat SD, SMP dan SMA di NTT.

Kepala OJK Provinsi NTT, Robert Sianipar, sumringah ketika menyerahkan hadiah kepada para pelajar pemenang lomba di kantornya dua pekan lalu. Ramai dan semarak. Ajang itu sebagai kampanye menabung. Harapannya program "Satu Rekening, Satu Pelajar (KEJAR)" di NTT bisa terwujud. Dengan demikian, pelajar NTT menjadikan menabung sebagai budaya. Salah satu solusi keluar dari kemiskinan.

Kebiasaan menabung sedini mungkin, juga secara tidak langsung mengajarkan masyarakat, khususnya pelajar untuk bertanggung jawab dalam pengelolaan keuangan. Pelajar yang identik dengan sikap komsumtif harus diedukasi untuk produktif. Itu semangatnya.

Tak berhenti di sini. Masih dalam semarak Bulan Iklusi Keuangan (BIK) 2020 di masa pandemi, Robert Sianipar juga menggelar webinar edukasi bagi para guru IPS SMP di Kota Kupang dan se- NTT. Menggandeng Pemerintah Provinsi NTT, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota seluruh NTT dan Forum Komunikasi Lembaga Jasa Keuangan Provinsi NTT.

Webinar melalui aplikasi zoom, Jumat (16/10/2020) itu, untuk meningkatkan pemahaman dan penggunaan masyarakat NTT terhadap prodak dan layanan jasa keuangan. Atau lebih dikenal dengan tingkat literasi dan iklusi.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved