Pilkada Belu
Paket Sahabat dan Sehati Sama-sama Puas Debat Perdana Pilkada Belu
Paket Sahabat dan Agus Taolin-Aloysius Haleseren ( Paket Sehati) merasa puas dengan materi debat pasangan calon dalam Pilkada Belu 2020 ini
POS-KUPANG.COM - ATAMBUA - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Belu, Willybrodus Lay-J.T Ose Luan ( Paket Sahabat) dan Agus Taolin-Aloysius Haleseren ( Paket Sehati) merasa puas dengan materi debat pasangan calon dalam Pilkada Belu 2020 ini.
Calon Bupati Belu dari Paket Sahabat Willybrodus Lay dan Calon Bupati Belu dari Paket Sehati, Agus Taolin mengatakan hal itu ketika diminta tanggapannya secara terpisah usai debat di Hotel Matahari Atambua, Jumat (30/10/2020).
Debat terbuka yang dipandu DR. Ahmad Atang, M.Si ini dibagi dalam lima segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi-misi, segmen kedua dan ketiga adalah pendalaman visi misi yang pertanyaannya disampaikan moderator.
Baca juga: NEWS ANALISIS Lasarus Jehamat Dosen Sosiologi Undana: Cermin Besar Indonesia
Segmen keempat, masing-masing calon mengajukan pertanyaan terbuka berdasarkan visi misi lalu memberikan sanggahan sesuai waktu yang ditentukan. Segmen ke lima adalah closing statement (kata penutup) dari masing-masing calon.
Willybrodus Lay mengatakan, Paket Sahabat puas dengan debat saat itu karena dapat berjalan dengan lancar. "Debat hari ini puji Tuhan semua berjalan dengan baik. Kita puas", ungkap Willy Lay yang didampingi calon wakilnya, J.T Ose Luan.
Baca juga: Liverpool vs West Ham: Ancaman Bola Mati
Menurut Willy Lay, ada sejumlah pertanyaan dalam debat yang menarik untuk dibahas terkait peningkatan sumber daya manusia (SDM). Ketika paket Sahabat terpilih tanggal 9 Desember 2020, mereka akan memperhatikan hal itu dan terus berupaya meningkatkan SDM di Kabupaten Belu.
"Memang ada beberapa pertanyaaan terkait peningkatan sumber daya manusia. Kalau kami terpilih lagi, tentu akan dipikirkan dan kami buat", kata Willy Lay.
Lebih lanjut, Willy Lay mengungkapkan, tantangan saat ini di Kabupaten Belu adalah lapangan kerja. Banyak tenaga-tenaga non skill di Kabupaten Belu sehingga untuk mengatasi persoalan ini dibutuhkan pelatihan-pelatihan.
Sebagai calon bupati berlatar belakang wirausaha, Willy Lay memahami benar cara mengatasi masalah peningkatan SDM tenaga kerja. Walaupun Kabupaten Belu belum memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) tetapi ada motode lain yang bisa dilakukan pemerintah yakni, kerja sama dengan BLK berstandar yang ada di wilayah Indonesia.
Metode jitu seperti ini sudah ia lakukan dan sudah ratusan tenaga kerja dari Kabupaten Belu yang mendapat pelatihan-pelatih hingga pada akhirnya tenaga-tenaga kerja tersebut terserap dalam dunia kerja dan juga mereka bisa membuka usaha sendiri.
"Ini adalah wujud perhatian pemimpin dalam hal meningkatkan peluang kerja bagi masyarakat dan membukan lapangan kerja baru," kata Willy Lay.
Menurut Willy Lay, mengatasi persoalan lapangan kerja, bukan hal baru yang direncanakan tetapi sudah pernah ia lakukan di masa kepemimpinannya lima tahun. Untuk itu, Paket Sahabat tinggal memantapkan apa yang telah dilakukan lima tahun sebelumnya di bidang peningkatan SDM.
Calon Bupati dari Paket Sehati, Agus Taolin mengaku puas dengan debat saat itu, baik materi debat maupun pelayanan yang dinilai prima.
"Kita selalu puas. Setiap kita berada dimana-mana kita pasti puas dengan apa yang disampaikan. Saya dengan pasangan saya Pak Alo Serens puas. Kalau kepuasan lainnya, bisa tanyakan kepada pemirsa dan masyarakat", kata Agus Taolin.
Sebagai calon bupati berlatar belakang dokter, Agus Taolin tetap konsen dengan masalah kesehatan. Kesehatan itu penting karena kebutuhan dasar masyarakat dan sampai saat ini, masih sekitar 30 ribu masyarakat Kabupaten Belu belum mendapat jaminan kesehatan. Ia sangat setuju materi debat membahas masalah kesehatan demi meningkatkann kesejahteraan masyarakat
"Sesuai topik hari ini, fokus kesehatan sudah betul. Sebaiknya masyarakat Belu memilih pemimpin yang kalau bisa pro atau peduli masalah kesehatan disamping masalah kebutuhan dasar lainnya sesuai dengan program visi misi dari paket Sehati", kata Agus Taolin.
Dokter spesialis penyakit dalam ini mengatakan, Paket Sehati tidak ada persiapan khusus dalam debat karena bagi paket Sehati materi debat yang dibahas itu merupakan hal-hal yang dijalani Paket Sehati setiap hari.
"Persiapan biasa-biasa saja. Kami sesuai dengan topik. Intinya kami maju dalam pencalonan ini sudah siap lahir batin. Tidak ada persiapan khusus karena apa yang menjadi materi debat, itu yang kami jalani sehari-hari", ujar Agus Taolin.
Sebagai calon penantang petahana, Paket Sehati sudah menyampaikan visi misi dan program kerja secara jelas dan terperinci. Mereka serahkan kepada masyarakat untuk menilai. Mudah-mudahan bisa diterima masyarakat sebagai perwujudan janji dan komitmen Paket Sehati untuk membuat masyarakat Belu menjadi lebih baik.
"Kami sudah menyampaikan visi-misi dan program kerja dan pada saatnya kami akan melaksanakan. Itulah kepuasan kami. Kami serahkan kepada masyarakat untuk menilai. Mudah-mudahan ini bisa diterima masyarakat sebagai perwujudan janji kami, komitmen kami untuk bikin masyarakat Belu menjadi lebih baik", pinta Agus Taolin.
Menguasai Persoalan di Belu
Moderator debat publik tahap pertama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belu 2020, DR. Ahmad Atang, M.Si menilai, kedua pasangan calon sangat menguasai peta persoalan di Kabupaten Belu.
Selain penguasaan peta persoalan, para calon, baik Paket Sahabat maupun Paket Sehati sama-sama memiliki kapasitas sebagai pemimpin masa depan Kabupaten Belu.
Pengamat Politik dari Universitas Muhammadiyah Kupang ini mengelompokkaan tiga hal penting yang dinilainya. Pertama, penguasaan peta persoalan Kabupaten Belu.
"Kedua pasangan calon sangat menguasi peta persoalan di Kabupaten Belu", kata Atang.
Kedua tambahnya, para pasangan calon menyusun visi dan misi sesuai dengan permasalahan yang ada sehingga dalam tataran pelaksanaan nanti kedua calon ini bertekad memberikan perubahan Kabupaten Belu yang lebih baik.
Ketiga lanjutnya, kedua pasangan calon memiliki kapasitas sebagai pemimpin masa depan Kabupaten Belu. Dari keseluruhan pemaparan materi dan jawaban-jawaban atas semua pertanyaaan debat menunjukkan, kedua paslon memiliki keseriusan sebagai paslon yang bertekad memberikan perubahan bagi masyarakat Belu.
"Bagi saya momen hari ini menunjukkan bahwa kedua pasangan ini benar-benar memiliki keseriusan sebagai pasangan calon pimimpin dan dari sisi penguasai materi debat dan kualitas jawaban setiap sesi menyentuh dengan substansi", puji Atang.
Menurut Atang, yang perlu diperbaiki para paslon adalah isu-isu publik harus lebih dieksplore atau dibumikan namun dipetakan berdasarkan segmen wilayah. Ia memahami ruang dan waktu debat sangat terbatas sehingga kemampuan untuk mengeksplore kegiatan operasional belum nampak.
Atang berharap, isu-isu publik yang ada di Kabupaten Belu sudah disampaikan lebih dalam dan terperinci oleh para paslon saat melakukan komunikasi politik dengan masyarakat.
Super Ketat
Debat terbuka tahap pertama pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Belu dimulai pukul 10.00 Wita. Pelaksanan debat super ketat menyangkut jumlah perserta dan kenyamanan jalannya debat. Para wartawan pun tidak dizinkan masuk dalam ruangan debat sebagai wujud penerapan protokol Covid-19.
Sesuai informasi dari KPU di bagian registrasi, peserta debat paslon sangat terbatas sehingga tidak semua orang boleh masuk ruangan debat. Acara debat bisa dipantau melalui YouTube KPU Kabupaten Belu.
Pantauan Pos Kupang, panitia debat dari KPU Belu sudah standby di Hotel Matahari seperti di bagian register, petugas penjemput paslon dan petugas mengukur suhu badan. Di bagian depan lobi hotel sudah tersedia wastafel (tempat cuci tangan) bagi setiap orang yang datang ke tempat acara debat. Petugas keamanan pun sudah berjaga-jaga di lokasi debat, baik dalam ruang maupun di luar ruangan.
Paket Sehati adalah paslon datang lebih awal sekitar pukul 09.26 Wita. Sedangkan Paket Sahabat tiba pukul 09.45 Wita.
Juru Bicara KPU Kabupaten Belu, Herlince Emiliana Asa membenarkan pembatasan jumlah perserta. Peserta yang hadir dibatasi sebagimana diamanatkan Peraturan KPU nomor 13 tahun 2020. Peserta yang hadir adalah pasangan calon, tim kampanye masing-masing calon sebanyak empat orang, KPU dan Bawaslu. Herlince menyampaikan permohonan maaf karena hal itu merupakan keputusan lembaga.(jen)
Parpol Pendukung
Willybrodus Lay-J.T Ose Luan ( Paket Sahabat)
Demokrat 4 kursi
PDIP 4 kursi
Gerindra 3 kursi
PAN 3 kursi
Hanura 1 kursi
PPP 1 kursi
Total : 16 kursi
Agus Taolin-Aloysius Haleserens ( Paket Sehati)
NasDem 4 kursi
Golkar 4 kursi
PKB 3 kursi
PKS 1 kursi
PKPI 2 kursi
Total : 14 kursi