Berita Lewoleba Hari Ini
Bertahun-tahun Tak Pernah Merayakan Ekaristi, Umat Kwakat Akhirnya Punya Kapela Santo Tarsisius
Bertahun-tahun tak pernah merayakan ekaristi, umat Kwakat akhirnya punya Kapela Santo Tarsisius
Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
"Kami senang sekali sudah ada kapela. Kami rasa terharu sekali. Umat Paroki Pada dan dekenat Lembata juga luar biasa membantu kami," ujar Petrus merasa bangga.
Uskup Larantuka, Mgr Frans Kopong Kung mengucapkan proficiat dan terima kasih kepada pastor paroki dan seluruh umat Paroki Santo Fransiskus de Sales Pada atas berdirinya Kapela Santo Tarsisius tersebut.
"Kapela yang kecil ini ungkapkan kesadaran iman dan umat paroki Pada. Ada 12 KK umat lingkungan Kwakat yang sungguh-sungguh berupaya mau dirikan kapela ini. Terima kasih atas wujud nyata iman yang kuat. Terima kasih atas kerinduan yang panjang untuk berdoa dan bertemu dengan Tuhan dan pada akhirnya rumah Tuhan ini jadi," pesan Kopong Kung.
Dia berharap 12 Kepala Keluarga yang ada dalam lingkungan Kwakat punya semangat yang luar biasa dan iman yang kokoh sebagaimana 12 rasul Yesus.
Kopong Kung menyebut hari pemberkatan Kapela Santo Tarsisius itu sebagai hari bersejarah karena di atas lereng bukit Kwakat kapela kecil itu berdiri kokoh dan akan jadi saksi iman umat Kwakat.
"Kwakat itu dalam bahasa Lamaholot artinya pohon bakau. Kwakat ini sangat penting berdiri di pantai supaya bisa tahan ombak, jaga supaya jangan ada abrasi, kalau ada ombak besar Kwakat ini yang bertahan, kalau ada ujian maka Kwakat ini harus kuat, tahan abrasi. Semoga tidak ada abrasi iman. Kwakat jadi tempat ikan boleh berlindung di bawah akar akarnya," pesan Kopong Kung di hadapan umat.
Dia ingin kapela Santo Tarsisius jadi tempat perlindungan yang baik dengan kehidupan iman, kasih dan persaudaraan. Kapela tersebut menurutnya harus mempunyai daya tarik iman sehingga tidak hanya 12 KK yang melakukan peribadatan di sana saja tapi makin banyak umat yang bisa datang.
"Kalau ada pemukiman baru maka tidak boleh cek-cok, harus hidup rukun. Kalau umat bertambah banyak kita akan bangun gedung gereja yang baru. Kapela ini jangan robohkan. Ini kapela bersejarah. Kita bisa bangun di tempat yang baru tapi di sini jangan dirobohkan," kata Kopong Kung yang hadir langsung di Kwakat untuk memberi dukungan langsung kepada umat. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)