SkolMus Gelar Pameran Arsip Publik dalam Program Merekam Kota
Kegiatan ini akan berlangsung hingga 31 Oktober mendatang di Pabrik Es Minerva, Kelurahan Solor, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang.
Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Rosalina Woso
Tantangan yang berikutadalah bagaimana agar arsip - arsip ini tetap hidup.
"Caranya adalah kita buat narasi - narasinya dari teman - teman sejarahwan atau dari buku. Arsip ini kan kalau tidak dibangun dengan cerita atau narasi kan jadi sesuatu yang mati. Jadi aktivasi arsipnya harus dengan cerita" terangnya.
Tim arsip dari yang semula ada lima saat ini ti gfak tiga orang yakni Bernadet Sabtyani, Ifana Tungga dan Jems Mage.
"Pendekatan awal yang kita lakukan itu ke lembaga seperti pemerintahan pendidikan keagamaan, jadi kita bersurat kesana. Tapi kebanyakan lembaga - lembaga yang kita kunjungi itu tidak punya banyak arsip jadi kita diarahkan untuk ke pribadi seperti guru atau dosen yang sudah lama mengajar" cerita Ifana.
Baca juga: Jawaban Soal TVRI SD Kelas 4-6, Tugas TVRI Kunci Jawaban 1 2 3 SD Hari Selasa Tips Budidaya Ikan Mas
Baca juga: Plt. Kepala BKPSDMD Sumba Timur Sudah Lolos Seleksi JPTP
Baca juga: Terkait Longsor di Desa Lewur Kabupaten Mabar, Ini Komentar Kepala BPBD
Baca juga: 16 KK Besipae Nyatakan Dukungan Kepada Pemprov NTT
"Atau lembaga keagamaan juga kita diarahkan ke orang - orang kunci yang lembaga ini pikir mereka ada arsip, jadi itu salah satu kendala. Kalau kendala yang lain itu hal - hal teknis, kadang kita masih pikir juga apakah orang yang akan kita kunjungi ini mau membongkar dokumen mereka atau tidak" sambungnya lagi.
Sementara Bernadet, yang juga tim arsip mengatakan, sebelumnya tim arsip sudah berbagi tugas. Dirinya bertugas mengumpulkan arsip dari media dan pemerintah sementara Ifana bertugas mengumpulkan arsip dari lembaga keagamaan dan Jems dari keluarga - keluarga.
Untuk pameran yang tengah berlangsung Frengki berharap bisa menjadi sumber informasi bagi semua orang di kota Kupang, tentang bagaimana kotanya dan apa - apa saja yang pernah terjadi.
"Walaupun belum lengkap tapi mereka sudah mendapatkan beberapa gambaran tentang apa yang terjadi di kota Kupang bagaimana situasi Kota Kupang sebelum mereka ada" kata Frengki.
Selain itu, ia juga berharap, kedepannya semoga ada warga yang berkontribusi untuk arsipnya bisa didigitalisasi.
"Tujuannya kita merangkum dan mendapatkan sebuah histori yang lengkap tentang kota Kupang. Karena setiap keluarga kan punya cerita masing-masing dan setiap cerita bisa dibuat benang merah untuk semua peristiwa yang ada.
Karena tujuan kita bahwa Merekam Kota itu akan tetap ada dan terus menyajikan sesuatu yang betul - betul lengkap dengan fase - fase tertentu dengan cerita - cerita yang berbeda dari arsip yang ada" urainya.
Senada dengan Frengki, Armin juga berharap partisipasi warga untuk memberikan arsipnya untuk digitalisasi.
"Di SkolMus ini karena kita punya sumber daya untuk bagaimana merancang sebuah pameran, dipikirkan gagasan utama jadi kita pengennya ada inisiatif warga supaya kemudian arsip kita bikin dalam bentuk perpustakaan, jatuhnya jadi arsip partisipatif" pungkas Armin.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)