Berita Kefamenanu Hari Ini

Dinas Pertanian TTU Hasilkan Sejumlah Produk Melalui Penyuluh Pertanian

Dinas Pertanian Kabupaten TTU hasilkan sejumlah produk melalui penyuluh pertanian

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI
Sejumlah produk yang dihasilkan penyuluh pertanian yang dipajangkan di Kantor Dinas Pertanian TTU, Kamis (15/10/2020). 

POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU - Pemerintah Kabupaten Timor Tengah Utara ( TTU) Dinas Pertanian setempat menghasilkan sejumlah produk yang dihasilkan melalui penyuluh pertanian.

Beberapa produk yang dihasilkan penyuluh pertanian yakni teh kelor, minyak kepala, minyak kelapa murni, eco enzim, genetik plus, serta probiotik.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten TTU, Gregorius Ratrigis kepada Pos Kupang saat ditemui media ini di ruang kerjannya, Kamis (15/10/2020).

Baca juga: Kadis LH Sumba Barat Butuh Peran Semua Stakelholder Jaga Kebersihan Kota

Gregorius mengatakan, teh kelor tersebut dibuat oleh salah seorang penyuluh pertanian, bekerjasama dengan salah satu kelompok tani yang ada di desa Inbate. Produk tersebut sudah diproduksi sekitar satu tahun belakangan ini.

"Dan kemarin pada hari Jumat, surat izin dari Balai POM sudah keluar. Lalu pada hari ini produk kita ini juga diikutsertakan dalam lomba pengolahan pasca panen di Universitas Timor. Saat ini sedang di uji disana," ujarnya.

Baca juga: Ketua Bawaslu Sumba Barat, Belum Temukan Pelanggaran Berat Selama Kampanye

Gregorius menjelaskan, manfaat dari teh kelor sangat banyak, salah satunya adalah mengembalikan energi yang ada di dalam tubuh agar tetap semangat dalam melaksanakan aktivitas.

"Kita sangat berharap sekali teh kelor ini jangan hanya beredar atau dikenal di wilayah TTU saja, tetapi juga dikenal ditingkat regional, dan tembus pasar regional di Nusa Tenggara," harapnya.

Jika ada masyarakat yang ingin membeli teh kelor, maka silahkan menghubungi penyuluh pertanian di Desa Inbate, di Kecamatan Bikomi Nilulat, dengan harga terjangkau sebesar Rp. 20.000 per saset.

Selain teh kelor, jelas Gregorius, para penyuluh juga menghasilkan sejumlah produk lainnya seperti eco enzyme yang dapat digunakan untuk kecantikan, pembersih dalam rumah, dan juga sebagai pupuk.

"Ada juga minyak kelapa dan minyak kelapa murni. Minyak kelapa murni dapat digunakan untuk menyembuhkan beberapa penyakit. Produk ini bisa diminum atau dioleskan pada bagian yang sakit," terangnya.

Produk lain, jelas Gregorius diantaranya, genetika plus yang digunakan untuk merangsang kembali tanah. Sementara, untuk peternakan, ada juga produknya yaitu jus ternak yang digunakan untuk menggemukkan ternak.

"Ada juga produk probiotik. Ini untuk ternak. Untuk meningkatkan nafsu makan dan pertumbuhan ternak besar, ternak sedang, dan ternak kecil seperti ayam, dan unggas lainnya," ungkapnya.

Gregorius menambahkan, masih banyak sekali produk-produk yang dihasilkan oleh penyuluh yang bisa dijadikan contoh oleh masyarakat untuk mengembangkan produk pengolahan pasca panen.

Dirinya juga berharap, Badan Penyuluh Pertanian (BPP) yang berada di 24 kecamatan di TTU dapat menjadi motor penggerak kepada para petani supaya para petani bisa meniru dan bekerja sendiri menghasilkan produk mereka sendiri. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved